Lumajang (WartaBromo.com) – Pasca kebakaran beberapa pekan lalu, pendakian ke Gunung Semeru masih ditutup. Kondisi tanah yang berpotensi longsor, disebut-sebut menjadi penyebab belum dibukanya jalur pendakian.
Hal ini diungkapkan Wawan Hadi Siswoyo, Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistrik BPBD Kabupaten Lumajang. Beberapa hari terakhir, pihaknya beserta Tim Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melakukan survei jalur pendakian.
“Di sana, kami menemukan beberapa titik gangguan pada jalur pendakian diantaranya pohon tumbang jenis acacia decurent, pohon tumbang akibat terbakar, longsoran tanah dan batu di Kemlandingan Dowo dan jalur pos tiga menuju pos empat arah Ranu Kumbolo,” tutur Wawan dalam rilisnya di portal resmi Lumajangkab.
Dijelaskan kemudian, jalur pendakian yang dikelilingi tebing dan jurang ini belum sepenuhnya aman dilewati. Ikatan tanah bekas kebakaran hutan dan kemarau belum stabil.
Baca juga : Bulan Depan, TNBTS Terapkan Sistem Booking Online Untuk Wisatawan Bromo
Sementara itu, hujan juga belum turun secara intensif. Sehingga jalur menuju semeru itu berpotensi longsor dengan material tanah, batu bahkan pohon tumbang jika hujan terjadi sewaktu-waktu.
“Kami minta agar masyarakat tidak maksa untuk melakukan aktivitas pendakian ke Gunung Semeru atau Ranu Kumbolo,” lanjutnya kemudian.
Tim TNBTS selanjutnya akan mengumumkan lebih lanjut jika jalur pendakian sudah dibuka. Tentunya jika sudah ada pertimbangan jalur aman diakses pengunjung. (may/ono)
Baca juga : Pelaku Wisata Lebih Milih e-Tiket Dibanding Booking Online