Probolinggo (wartabromo.com) – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo memiliki rumah singgah di Surabaya. Rumah singgah dibutuhkan agar lebih meringankan biaya warga yang sakit.
“Dari hasil penelusuran kami, beban biaya yang ditanggung keluarga pasien yang sakit bukan terkait obat-obatan. Melainkan biaya penginapan yang mereka tanggung selama menunggui keluarga yang dirawat di rumah sakit Karang Menjangan Surabaya,” ungkap ketua FPKB, Muda saat menyampaikan pandangam akhir fraksi terhadap RPABD Kabupaten Probolinggo tahun anggaran 2020, Selasa (12/11/2019).
Muda mengatakan, dalam sehari setidaknya keluarga pasien mengeluarkan Rp200 ribu, menyewa kamar kos. Itupun kamar kos untuk beristirahat itu berukuran kecil dan tidak layak huni. Lokasinya, acapkali jauh dari RS. Soetomo, sehingga menambah biaya transportasi.
Tak hanya Surabaya, rumah singgah itu juga bisa dibangun di wilayah Malang. Fasilitas itu, disebutnya juga dengan prasyarat harus dekat dengan rumah sakit rujukan dimaksud.
“Kami tidak berbicara untuk hari ini saja, melainkan untuk ke depannya. Karena di daerah tapal kuda ini, belum ada satupun rumah sakit tipe A sebagai rumah sakit rujukan,” ungkap pria berdarah Arab itu.
Terkait itu, Wakil Bupati Probolinggo, HA. Timbul Prihanjoko mengatakan pihaknya sudah mendiskusikannya dengan Kepala Dinas Kesehatan dr. Anang Budi Y dan Kepala Dinas Sosial, Achmad Arif.
Diskusi lebih pada bagaimana penganggaran pengadaan dan mekanisme operasionalnya, jika rumah singgah tersebut diwujudkan.
“Sudah kami bicarakan dengan Kadinkes dan Kadinsos. Rumah singgah itu, memang sangat penting sekali bagi warga Probolinggo yang berobat di sana, terutama bagi yang tidak mampu. Apakah nanti dengan sistem sewa bersubsidi atau bagaimana. Doakan saja semoga bisa terwujud,” kata Timbul. (saw/saw)