Hujan Es Terjadi di Kabupaten Probolinggo, BPBD Ungkap Penyebabnya

1243

Probolinggo (wartabromo.com) – Selain di Bromo, hujan es sudah terjadi di 2 lokasi di Kabupaten Probolinggo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, membeberkan fakta terjadinya fenomena hujan es pada Sabtu, 9 November 2019.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Sugeng Suprisayoga menjelaskan bahwa fenomena hujan es terjadi akibat adanya pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) yang cukup signifikan. Suhu puncak awan ini mencapai -69 hingga -100ᵒC.

Pertumbuhan awan CB ini disebabkan karena adanya pola belokan angin di wilayah Jawa Timur. Didukung oleh kondisi atmosfer yang cukup labil dan lembab, serta adanya aktifitas penguapan yang cukup tinggi di sekitar Laut Jawa bagian utara dan Selat Madura.

Baca Juga :   Semua PDP di RSUD Bangil Dipulangkan, hingga Listrik Gratis Selama 3 Bulan | Koran Online 1 April

“Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas level beku. Es yang terjadi dengan proses ini biasanya berukuran besar. Karena ukurannya, walaupun telah turun ke arah yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat, tidak semua es mencair,” ujar Sugeng pada Senin, 11 November 2019.

Ia mengatakan hujan es disertai puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (CB) di dekat permukaan bumi. Bisa juga berasal dari awan multisel. Dengan pertumbuhannya secara vertikal sampai dengan ketinggian 30.000 kaki lebih.

Bersifat lokal dengan luasan area horizontalnya sekitar 3 – 5 km. Dengan durasi singkat berkisar antara 3 – 5 menit atau bisa juga 10 menit tetapi jarang.

Baca Juga :   Pemeran Video Bugil Pasuruan Ditangkap hingga Bayi Ganteng Dibungkus Kresek Dibuang di Tanah Kosong | Koran Online 2 Maret

Fenomena hujan es ini, menurutnya, bukanlah yang pertama kalo terjadi di Kabupaten Probolinggo. Sudah sering terjadi, terutama di daerah Bromo. Namun, sangat jarang melanda daerah dataran rendah. Sering terjadi di masa pencarian atau transisi dari musim kemarau ke musim penghujan.

“Ini fenomena yang sudah biasa, tidak perlu masyarakat gupoh atau khawatir. Jika ada hujan besar, segeralah menepi atau mencari perlindungan, jangan melawat. Karena es yang jatuh cukup besar, tentunya sakit jika kena muka atau badan,” imbau Sugeng.

Dijelaskannya, kondisi musim di wilayah Kabupaten Probolinggo dan sekitarnya pada saat ini, masih berada pada masa transisi. Dimana sebagian wilayah sudah mulai diguyur hujan. Sedangkan di wilayah lain, bahkan tidak turun hujan.

Baca Juga :   Cegah Massa ke Jakarta, Polres Probolinggo Sweeping Kendaraan Bermotor

“Secara umum kondisi cuaca masih berada pada masa transisi,” tandas Kabid II itu.

Hujan es dirasakan oleh warga Dusun Ranu Wurung Desa Opo-Opo, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo pada Sabtu, 9 November. Di awal musim hujan ini, fenomena hujan es pernah terjadi sebelumnya. Yakni di kawasan Desa Krobungan, Kecamatan Krucil. Dimana hujan es dengan ukuran mirip kelereng menggemparkan warga. (cho/saw)