“Mira kini telah berpulang. Tetapi prestasi dan karyanya akan selalu terkenang.”
Laporan: Khusnul Khotimah
IRZA Almira Ramadhani siswa SDN Gentong 1 Kota Pasuruan menjadi salah satu korban ambruknya atap. Semasa hidup, Ia merupakan kebanggaan kedua orangtuanya.
Bagaimana tidak, Mira-sapaan akrabnya- merupakan anak perempuan dengan paras cantik. Ia juga dikenal sebagai pribadi yang baik.
“Dia anaknya penurut sama orang tua, walau terkadang suka cemburu dengan adik laki-lakinya,” kenang M Zubair, ayah Mira.
Dengan mata sembab dan raut wajah yang lesu ia mengatakan, Mira adalah sosok anak yang mandiri. Sedari masih di Taman Kanak-kanak (TK), Ia sudah berangkat sekolah tanpa diantar orang tuanya.
Zubair menyebut, anaknya juga berprestasi. Ia selau ranking 1 sejak duduk di kelas 1 SD. Segala tugas dari sekolah selalu dikerjakan dengan baik.
Tak ada firasat apapun yang dirasakan orang tua sebelum kejadian naas itu. Zubair mengatakan, Mira berangkat sekolah dengan keadaan sehat seperti biasanya.
“Tapi sebelum kejadian, seminggu yang lalu Ia minta gendong terus,” ujar Ayah 2 anak ini.
Permintaan ini datang saat sang ayah menggendong adiknya. Ia dengan rengekan manja minta digendong juga oleh ayahnya.
Tak hanya itu, Zubair juga mengungkap jika malam sebelum Mira berpulang, keluarga diberi kenang-kenangan. Mira sempat membuat prakarya yang ditugasi sekolah.
Alih-alih membuat 1 seperti yang ditugaskan sekolah, bocah berparas cantik ini membuat 2 prakarya. Satu untuk dikumpulkan, satunya lagi sebagai kenang-kenangan di rumah.
“Yah, ini ditaruh disini ya (dinding, red), jangan dilepas,” kata Zubair menirukan perkataan Mira.
Kini, kedua orang tua Mira hanya mampu mengenang kepergian anak kesayangannya. Meski sudah tak ada di dunia, Mira tetap terkenang di hati orang tua dan keluarga.
Selamat jalan, Mira…. (*)