Pasuruan (Wartabromo.com) – Puluhan tahun lalu, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) mungkin hanya sekadar bahan guyonan. Tapi kini, istilah itu menjadi tren, terutama dalam dunia bisnis dan industri.
Sebenarnya, apasih kecerdasan buatan?
Secara bahasa, AI merupakan bidang ilmu komputer yang dapat melakukan sesuatu seperti manusia. Bahkan, dapat berfikir sesuai keinginan manusia.
Biasanya, AI ditambahkan oleh manusia ke dalam suatu sistem teknologi, diatur dan dikembangkan dalam konteks ilmiah, bentukan dari kecerdasan entitas ilmiah yang ada.
Dikutip dari CNBC Indonesia, secara sederhana, kecerdasan buatan mengacu pada simulasi kecerdasan manusia dengan mesin yang diprogram untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakannya.
Istilah ini juga dapat diterapkan pada mesin apapun yang menunjukkan sifat-sifat terkait dengan pikiran manusia.
Selain itu, Kecerdasan buatan memungkinkan mesin untuk belajar dari pengalaman, menyesuaikan input-input baru dan melaksanakan tugas seperti manusia.
Nah, keberadaan kecerdasan buatan, pastilah memberikan manfaat. Antara lain, untuk mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan suatu masalah. Dimana masalah tersebut, juga dapat diselesaikan oleh manusia.
Contohnya, pencarian tempat, bidang bisnis, rumah tangga atau meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.
Lalu, mengapa kecerdasan buatan menjadi penting?
• AI mengautomasi pembelajaran dan penemuan berulang melalui data.
Dikutip dari sas.com, AI berbeda dengan automasi robotik yang digerakkan oleh perangkat keras. Alih-alih mengautomasi tugas manual, AI melakukan tugas yang lebih sering, bervolume tinggi, terkomputerisasi dengan andal, tanpa kelelahan.
Pada jenis automasi ini, penyelidikan manusia masih penting untuk mengatur sistem dan mengajukan pertanyaan yang tepat.
• AI menambahkan kecerdasan pada produk yang ada
Umumnya, AI tidak dijual sebagai aplikasi individu. Melainkan, meningkatkan produk yang sudah ada menggunakan kemampuan AI.
Automasi, platform percakapan, bot, dan mesin pintar dapat dikombinasikan dengan sejumlah data. Itu bertujuan untuk meningkatkan banyak teknologi. Baik di tempat kerja, atau bahkan di rumah. Mulai dari intelijen keamanan hingga analisis investasi.
• AI beradaptasi melalui algoritme pembelajaran progresif
Kalau yang satu ini, memungkinkan suatu data melakukan pemrograman. AI menemukan struktur dan keteraturan dalam data. Alhasil, algoritme mendapatkan keterampilan.
Seperti halnya algoritme yang dapat mengajarkan dirinya sendiri cara bermain catur, AI dapat mengajarkan sendiri produk apa yang akan direkomendasikan berikutnya secara online. Tak hanya itu, model-model akan beradaptasi ketika memberikan data baru.
• AI menganalisis data lebih banyak dan lebih dalam
Menggunakan jaringan neural yang memiliki banyak lapisan tersembunyi, AI mampu menganalisis data lebih banyak dan mendalam. Diperlukan banyak data untuk melatih model pembelajaran mendalam.
Pasalnya, model seperti itu, akan belajar langsung dari data. Semakin banyak data yang diumpan, semakin akurat model tersebut. Artinya, AI dapat mencapai keakuratan yang mengagumkan.
• AI memanfaatkan sebagain besar data
Jika algoritme merupakan pembelajaran mandiri, maka sebuah data dapat menjadi kekayaan intelektual. Data dapat menjawab semua pertanyaan dengan penerapan AI. Itu lantaran peran data kini semakin penting.
Keberadaan data dapat menciptakan keunggulan yang kompetitif. Artinya, jika ada teknik serupa, data terbaiklah yang akan menang. (bel/may)