Probolinggo (wartabromo.com) – Kekeringan di wilayah Kabupaten Probolinggo, semakin meluas. Ada 55.250 jiwa mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, menjelaskan krisis air bersih melanda 55 dusun di 13 desa yang tersebar di 8 kecamatan.
Sebelumnya, kekeringan hanya terjadi di 12 desa. Namun, dengan panjangnya kemarau membuat desa terdampak bertambah.
“Selama 65 hari, mulai dari Juli hingga Oktober, kekeringan melanda di Kabupaten Probolinggo. Sehingga mengakibatkan sejumlah wilayah yang mengalami krisis air bersih,” kata Anggit.
Hingga Selasa, 29 Oktober 2019, sedikitnya 1.105.000 liter air bersih disalurkan (droping) ke 55.250 jiwa. Mengandalkan 4 truk tangki dengan kapasitas 5.000 liter.
Mantan Kepala Bappeda itu, mengatakan, berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim hujan di wilayah Kabupaten Probolinggo baru akan terjadi awal November mendatang. Menjelang perubahan musim itu, suhu di Kabupaten Probolinggo terasa lebih panas. Tiupan angin juga lebih kencang dibanding sebelumnya.
“Prakiraan dari BMKG November hujan turun di awal bulan. Tapi kan belum tahu nanti deras atau tidak. Apakah akan mempengaruhi air yang masuk ke pori-pori tanah. Kemungkinan di awal musim hujan nanti, kami masih akan droping air bersih,” ujar penyuka fotografi tersebut. (saw/saw)