Terpisah, Ketua Panitia Hari Jadi Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya menepis anggapan adanya pengarahan lokasi kegiatan perayaan hari jadi di Pintu Langit itu. Menurutnya, keputusan itu murni kewenangan panitia masing-masing kegiatan. “Tidak ada pengarahan. Termasuk Tretes Night Run, itu panitianya sendiri yang menentukan,” tepisnya.
Begitu juga soal penggunaan APBD untuk kegiatan di sana. Menurut Anang, tidak semua kegiatan di Pintu Langit dibiayai oleh APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Dari 37 event yang ada, hanya 4 kegiatan yang mendapat sokongan Pemkab.
Keempat event itu di antaranya, pameran produk unggulan dan tanaman hias, jalan sehat, Tretes Night Run, serta Ludruk. Sisanya, seluruhnya atas inisiatif manajemen Pintu Langit sendiri. “Jadi, mereka memang punya beberapa acara. Kebetulan karena momentumnya hari jadi, sekalian mereka ikut menyemarakkan,” jelas Anang.
Karena itu pula, menurut Anang, Pemkab seharusnya berterimakasih kepada Pintu Langit. Sebab, beberapa kegiatan hari jadi justru dibiayai sepenuhnya oleh manajemen setempat.
“Kalau semuanya dibebankan APBD, jelas tidak mampu kami. Taruhlah kayak Ari Lasso, Raisa, dan Didi Kempot. Itu sudah berapa? Jadi mereka sendiri yang bikin, sponsor dari mereka sendiri,” ujar Anang.
Dukung Siapapun yang Kreatif
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menyampaikan hal yang sama. Terkait banyaknya kegiatan perayaan hari jadi di Pintu Langit itu, menurutnya, sebagian besar atas inisiatif Pintu Langit sendiri. Bukan dari Pemkab. “Bahwa tempat wisata itu punyanya Cak Pul, itu karena kebetulan saja. Tidak lebih,” katanya saat ditemui di pendapa kabupaten, tengah Oktober lalu. ke halaman 3
Irsyad mengatakan, dalam berbagai kesempatan, pihaknya selalu mendukung terhadap setiap usaha pengembangan pariwisata daerah. Jika kemudian secara kebetulan upaya itu nyata dilakukan oleh Gus Ipul, ia pun mendukung.
“Kepada siapapun. Tulis, siapapun, asal dia punya kreativitas, punya ide menarik untuk mendatangkan wisatawan, pasti kami dukung. Tanpa terkecuali. Kebetulan saja ide itu Cak Ipul yang punya. Konteksnya adalah bagaimana membangun pariwisata di sini. Siapapun yang punya ide, pasti saya dukung,” jelasnya.
Politisi PKB ini mengatakan, sebagai bupati, ia tidak seburuk yang ada di pikiran sebagian orang. Memanfaatkan jabatannya untuk para pengkritiknya. Dirinya cukup tahu diri bagaimana menjaga hubungan. Mana kepentingan pemerintah dan mana kepentingan pribadi atau keluarga.
Setali tiga uang, Gus Ipul sendiri dalam sebuah kesempatan juga mengelak anggapan dirinya memanfaatkan kedekatan dirinya dengan bupati untuk mengatrol popularitas Pintu Langit. “Kami ini sudah paham. Tidak mungkin kami melanggar aturan, menarik duit Pemkab untuk bikin kegiatan di sini,” terangnya.
Mantan Wakil Gubernur (Wagub) Jatim ini mengatakan, tidak semua anggapan publik itu benar. Utamanya, yang menyangkut pembiayaan kegiatan hari jadi di Pintu Langit. “Hanya pameran produk unggulan. Itupun kami ndak ikut-ikut. Kami hanya ketempatan saja. Makanya, kalau ada yang bilang kami memonopoli, itu yang mana. Wong kegiatan juga banyak dari kami sendiri,” katanya.
Untuk Jazz Tretes misalnya, menurutnya, semuanya ditanggung oleh sponsor dan Pintu Langit. Begitu juga dengan konser Didi Kempot. Gus Ipul memastikan seluruhnya dibiayai oleh sponsor dan Pintu Langit.
Begitu juga dengan penyelenggaraan Tretes Night Run (TNR) misalnya, pihaknya tidak ikut campur. Keputusan pemilihan Pintu Langit sebagai lokasi kegiatan, sepenuhnya murni dari panitia atas sejumlah pertimbangan.