Probolinggo (wartabromo.com) – Padatnya aktivitas di lautan pasir Gunung Bromo membuat ketebalan lapisan pasir menipis. Lautan pasir Bromo diprediksi hanya mempunyai ketebalan 8 meter saja.
“Volume lapisan laut pasir tiap tahun mengalami pengurangan ketebalannya. Bahkan, terakhir tercatat hanya tinggal 8 meter dari magma di bawahnya,” ungkap Kasi Wilayah II Trisula pada TNBTS Tata Sudharta, Kamis, 24 Oktober 2019.
Kondisi itu, dipaparkan oleh Tata Sudharta dalam Forum Group Discusion (FGD) yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, di Taman Wilwatikta Pandaan, Kabupaten Pasuruan pada Senin, 21 Oktober.
Di forum tersebut, Ia mengatakan penipisan lapisan pasir banyak dipengaruhi oleh padatnya wisatawan di kawasan konservasi alam itu.
Peningkatan kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo terjadi sejak adanya perluasan zona pemanfaatan. Dari 800 hektar menjadi 1.400 hektar lebih. Di zona pemanfaatan sendiri diterapkan sebagaimana yang dikunjungi wisatawan saat ini. Seperti Penanjakan, kawasan Bromo, pasir berbisik hingga kawasan Bukit Teletubies.
“Balai Besar TNBTS saat ini sudah dilakukan pemilahan, seperti kawasan konservasi, hingga kawasan pemanfaatan. Kawasan pemanfaatan ini menjadi perhatiannya kami saat ini. Salah satunya yakni soal ukuran lapisan laut pasir yang tiap tahun mengalami pengurangan ketebalannya,” terangnya.
Salah satu solusi yang diambil oleh pengelola adalah dengan membatasi jumlah kendaraan yang beroperasi. Maksimal 1.800 unit yang masuk ke lautan pasir. Baik jip maupun kendaraan pribadi.
Kebijakan lainnya adalah kendaraan tidak sering berpindah-pindah spot. Seperti halnya parkir jip di kawasan kawah Gunung Bromo. Sehingga dengan demikian, diharapkan kawasan yang lain masih tetap asri.
“Maka dari itu, kita akan membatasi kendaraan jip atau kendaraan wisatawan yang masuk kawasan pemanfaatan. Serta spot yang biasa dikunjungi tidak berpindah-pindah. Untuk menghindari terjadinya percepatan pengikisan pasir,” tandas Tata. (saw/saw)