Pasuruan (WartaBromo.com) – M. Baihaqi, Guru SMK Mutu Kota Pasuruan membeberkan penyebab pemukulan terhadap 13 siswanya. Aksi pemukulan ini dipicu perilaku siswa yang melakukan kenakalan di sekolah.
Dalam keterangannya, Baihaqi mengaku aksi pemukulan itu terjadi pada tanggal 8 dan 16 Oktober kemarin. Sebanyak 12 siswa baik dari kelas 1 sampai 3, ketahuan merokok di lingkungan sekolah. Sementara 1 siswa kelas 2, diketahui keluar kelas saat jam pelajaran efektif berlangsung.
“Karena sudah diperingatkan berkali-kali, jangan merokok di lingkungan sekolah, tapi tetap dilakukan,” jelasnya, Selasa (22/10/2019).
Siswa ini ketahuan merokok saat Ujian Tengah Semester (UTS) berlangsung. Sementara aksi pemukulan dalam kelas dilakukan Baihaqi selaku wali kelas siswa yang melanggar tersebut.
“Sebenarnya dengan anak-anak akrab. Namanya saya khilaf. Beberapa kali diingatkan tetap dilanggar, ya akhirnya saya melakukan kegiatan seperti itu,” lanjutnya.
Baihaqi mengaku menyesal dan telah meminta maaf baik kepada siswa, maupun wali siswa. Kejadian ini juga telah diselesaikan secara kekeluargaan.
Sementara itu, Ubed, siswa kelas 2 jurusan TKJ yang ketahuan merokok mengakui jika perbuatannya telah melanggar aturan.
“Iya saat itu saya keluar merokok, terus pas balik ketahuan merokok. Ya dipukul. Orang tua saya marah, tapi ya saya juga salah,” ujarnya.
Terpisah, Abdullah, siswa kelas 2 Jurusan TKJ yang dipukul karena keluar dari kelas mengaku permasalahan ini telah diselesaikan secara kekeluargaan. Ia juga telah meminta maaf karena melanggar aturan.
“Menyesal, sudah minta maaf. Kan datang ke rumahnya (guru, red) waktu itu. Menyesal minta maaf, terus anak-anak yang memvideo juga minta maaf,” jelas Abdullah.
Sekadar diketahui, akibat aksi menggampar murid ini, Baihaqi dinonaktifkan sementara. Meski masalah ini telah diselesaikan secara kekeluargaan oleh semua yang terlibat dalam kejadian ini. (may/ono)