Pasuruan (wartabromo.com) – Ada yang menarik perhatian usai tes akademis dari bakal calon kepala desa se Kabupaten Pasuruan. Salah satunya adalah hadirnya para mantan anggota DPRD Kabupaten Pasuruan. Tidak hanya satu, tapi tiga sekaligus.
Ya, ketiga mantan dewan itu adalah M. Mujibudda’awat, Muzaki dan Mahfud Sidik. Mujibudda’awat pernah menjadi anggota dewan dua periode. Periode pertama pada 2009-2014 melalui PKNU. Kemudian di periode kedua (2014-2019) lolos ke Raci dengan kendaraan partai Demokrat.
Sempat mencalonkan lagi di partai demokrat pada periode ketiga (2019) lalu, namun ia berada di Dapil yang tidak diinginkan. Yakni dapil Gempol, Beji dan Bangil. Sehingga ia pun tidak terlalu berhasrat untuk bekerja maksimal menuju Raci lagi.
Kini, Gus Mujib-panggilan akrabnya ingin mengabdi untuk desa Lumbangrejo Kecamatan Prigen. “Saya ingin noto desa. Ingin memajukan desa. Ingin mengabdi untuk desa saya sendiri,” ujarnya.
Selama menjadi dewan, ia mengaku tidak bisa fokus dalam menata desa. “Saya juga tidak punya kewenangan di situ (desa) selama menjadi dewan,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Muzaki. Ia tercatat sebagai mantan anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dari partai Demokrat periode 2009-2014. Pihaknya sempat mencalonkan anggota legislatif lagi, namun gagal.
“Kalau ada kesempatan untuk mengabdi kepada desa, ya kenapa tidak,” tegasnya.
Muzaki sadar jika persaingan antar kandidat di desanya yang paling besar. Dalam berita wartabromo.com sebelumnya tercatat ada 11 bakal calon yang mendaftar di desa asal Inul Daratista. Yakni, desa Kejapanan Kecamatan Gempol.
“Tes ini akan dirangking untuk bisa mengerucut menjadi lima orang. Jadi harus bersaing ketat,” terangnya sambil tertawa.
Namun, Zaki -panggilannya- merasa mampu menjawab pertanyaan yang diujikan akademisi Universitas Brawijaya.
“Insyaallah gampang. Lha wong soalnya standar SMP. Ada pertanyaan tadi, siapa bupati Pasuruan sekarang. Ada juga, apa peninggalan yang ada di Kabupaten Pasuruan. He…he…he…,” terangnya seolah mengevaluasi soal soal yang diujikan.
Lain halnya dengan Mahfudz Sidik. Pria ini tercatat sebagai anggota DPRD dari partai PKB periode 2009-2014. Kini ia ingin berkompetisi maju di desa Andonosari, Kecamatan Tutur.
“Kalau saya terus terang didorong banyak tokoh masyarakat untuk maju (Pilkades, red),” tutur Mahfudz.
Pihaknya juga sempat menolak halus keinginan para tokoh itu. Namun, desakan yang keras agar Mahfudz ikut menata desanya begitu kuat. Sehingga ia pun berusaha tidak mengecewakan pendukungnya. (day/day)