Tahu kenapa hutan Arjuno-Welirang begitu penting dan selayaknya mendapat perhatian lebih untuk diselamatkan?
Karena ia tempat bergantung hidup sebagian besar masyarakat Jawa Timur. Arjuno-Welirang adalah catchment area untuk memasok air bagi kebutuhan warga di Jatim.
Tahun 1999 lalu, sekitar 15,3 juta penduduk Jatim tinggal di sekitar Kali Brantas yang berhulu di Arjuno. Keberadaan Brantas juga mampu menjadikan Jatim sebagai lumbung padi nasional dengan kontribusi 25 persen hasil panen nasional melalui irigasi dari Kali Brantas.
Belum lagi soal kebutuhan air minum. Sebagian besar usaha air minum, entah dalam bentuk kemasan atau curah, mengandalkan pasokan airnya dari cacthment Arjuno.
Bayangkan jika hutan di sana habis terbakar hingga membuat sistem hidrologi terganggu?
Begitulah kita. Sebagian dari kita memang tak pernah menganggap kebakaran hutan sebagai peristiwa besar sebelum merasakan dampak besarnya.
Seperti yang terjadi saat ini. Sebagian dari kita, menganggap kebakaran hutan Arjuno adalah hal biasa. Bukan masalah serius. ke halaman 2
Mungkin, mungkin saja mereka ini baru akan sadar betapa seriusnya peristiwa ini setelah Arjuno tak lagi mampu menyimpan air. Dan, itu berarti ancaman kekeringan semakin menjadi-jadi. Kalau ini mungkin agak lama.
Yang lebih dekat, mereka ini mungkin baru akan percaya ketika Arjuno, Welirang, atau Ringgitnya memuntahkan lahar dinginnya sisa abu dari lahan yang terbakar.
Mungkin berlebihan. Tapi, mungkin juga tidak. Karena kita punya pengalaman. Pengalaman kejadian banjir bandang antara 2007-2008 silam. (*) ke halaman awal