Pasuruan (wartabromo.com) – Banyak masyarakat yang menyukai mandi dengan air panas atau sekedar hangat. Berbagai alasan pun mendasari kebiasaan itu. Salah satunya untuk relaksasi.
Lalu, bolehkah terlalu sering mandi menggunakan air hangat?
Tidak boleh terlalu sering. Mengapa? Dirangkum dari berbagai sumber, mandi air hangat ternyata dapat memicu berbagai efek negatif bagi tubuh lho. Apalagi, jika durasinya terlalu lama, tubuh akan mengalami perubahan fisiologis.
1. Kulit kering dan pecah-pecah
Tubuh memang terasa relaks ketika mandi air hangat, tetapi kulit menjadi lebih kering. Penampakan itu bakal terlihat beberapa waku setelah mandi. Pasalnya, air hangat bisa menggangu fungsi kelenjar minyak dalam kulit. Padahal, kelenjar minyak berfungsi untuk menjaga kelembaban kulit. Ketika fungsinya terganggu, kulit akan terasa kering dan tampak pecah-pecah.
2. Tekanan darah turun tiba-tiba
Pembuluh darah dapat melebar akibat suhu hangat. Hal itu membuat aliran darah semakin deras.
Nah, ketika mandi air hangat dengan durasi terlalu lama akan membuat pelebaran pembuluh darah semakin parah. Alhasil, tekanan darahpun menjadi turun secara tiba-tiba. Ketika tekanan darah menurun, jantung akan bekerja lebih keras lagi debgan memompa darah lebih cepat dari biasanya.
Hal ini perlu diperhatikan bagi yang memiliki riwayat penyakit darah rendah. Sebab, bisa saja akan terasa pusing, bahkan hilang kesadaran dan akhirnya jatuh di kamar mandi.
Terjatuh di kamar mandi tentu merupakan hal paling ditakuti, sebab berisiko membentur dinding, bak mandi, lantai atau benda keras lain.
3. Membahayakan janin
Bagi ibu hamil, mandi air hangat tidak dianjurkan. Tapi, bukan berarti tidak boleh. Hanya saja, perlu diperhatikan suhu airnya.
Hindari suhu air terlalu tinggi dan mandi terlalu lama menggunakan air hangat. Terutama dimasa awal kehamilan. Pasalnya, pertumbuhan janin akan terganggu jika si ibu mandi dengan air dengan suhu tinggi. Sebaiknya, ibu mandi air hangat ketika cuaca sedang dingin, atau ketika sulit tidur.
4. Suhu tubuh tidak seimbang
Panas dalam tubuh manusia biasanya dikeluarkan lewat kulit untuk menjaga tubuh tetap hangat. Nah, saat mandi air hangat, kulit tidak dapat mengeluarkan panas tubuh dengan optimal. Hal yang selanjutnya terjadi adalah penumpukan panas yang berlebihan dalam tubuh. Suhu tubuh akan semakin panas.
Ketika selesai mandi, dan kembali ke suhu ruangan yang lebih rendah, tak menutup kemungkinan, tubuh akan mengalami hipotermia. Tak hanya itu, mekanisme pengaturan suhu tubuh menjadi lebih lambat. (bel/may)