Gunung Arjuno; Tempat Nyepi Bung Karno (3)

2718
Sejumlah tokoh besar kerap menjadikan Gunung Arjuno sebagai jujukan untuk ‘nyepi’. Presiden pertama RI, Ir. Soekarno salah satunya.

Laporan M. Asad

MISTISISME pegunungan Arjuno bukan hanya diyakini masyarakat bawah. Sejumlah tokoh besar di negeri ini juga acapkali menjadikan gunung dengan ketinggian 3.339 metermeter di atas permukaan laut (mdpl) ini sebagai tempat bersemedi.

Selain Tampuono di Tambakwatu, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, satu lokasi lainnya adalah pertapaan Indrokilo. Berlokasi di Dusun Talunongko, Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, pertapaan ini bisa diakses dengan berjalan kaki selama tiga jam.

Seperti namanya, pertapaan ini merupakan sebuah komplek dengan beberapa bangunan di dalamnya. Ada rumah peristirahatan, candi, hingga punden untuk pengunjung meletakkan sesaji.

Presiden pertama RI Ir. Soekarno konon dikabarkan beberapa kali menyendiri di tempat ini, sebelum diangkat menjadi presiden.
*
Pegunungan Arjuno-Welirang memang banyak bertebaran tempat keramat. Nigel Brough, seorang sejarawan asal Inggris yang lama tinggal di Indonesia menyebutkan, tempat-tempat tersebut banyak digunakan orang-orang kerajaan untuk jumeneng atau bermeditasi.

Hasil penjelajahan yang dilakukannya bahkan sempat menemukan jalur purbakala yang menghubungkan antara pegunungan Arjuno dengan Gunung Pawitra, nama asli Gunung Penanggungan. Hanya, dalam konteks untuk apa jalur tersebut dibuat, diperlukan penelitian lebih lanjut.

Nigel yang lebih suka dipanggil Hadimulyo memang memberikan banyak perhatiannya terhadap kepurbalaan. Salah satu hasil ekspedisinya adalah ditemukannya ratusan situs purbakala berupa candi, arca di Gunung Penanggungan. Belakangan, oleh Pemprov Jatim, wilayah Penanggungan pada akhirnya ditetapkan sebagai cagar budaya.

Penetapan itu tertuang dalam SK Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, No 188 tertanggal 14 Januari 2015. Secara keseluruhan SK tersebut menyebutkan, bahwa Gunung Penanggungan merupakan tempat bersejarah bagi Bangsa Indonesia karena di lokasi tersebut banyak warisan berupa benda-benda bersejarah peninggalan kerajaan-kerajaan masa lalu.

Keputusan penetapan itu merupakan tindak lanjut dari rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, yang sebelumnya mendaftarkan situs-situs kerajaan di Gunung Penanggungan ke badan dunia milik Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), yakni United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (Unesco).

Baca: Gunung Arjuno; Antara Mitologi dan Jejak Purbakala (1)

Terkait pegunungan Arjuno, Hadimulyo pun meyakini, banyak peninggalan bersejarah yang berserakan di sana. Terutama di sekitar Gunung Ringgit yang memang bagian dari pegunungan Arjuno-Welirang. Pertapaan Indrokilo adalah salah satu peninggalan yang masih terawat hingga kini.

Diono Yusuf, pegiat lingkungan asal Satu Daun mengamini penuturan Hadimulyo itu. Dikatakannya, sampai saat ini, baru ada 10-15 lokasi situs yang bisa teridentifikasi. Itu pun sebagian besar berada di lereng sisi timur Arjuno. “Dan kondisinya juga tidak terawat,” katanya.

Baca: Gunung Arjuno; Mitos Pasar Setan dan Alas Lali Jiwo (2)

Di Gunung Ringgit, menurut Diono disebut-sebut lebih banyak. Hanya memang, karena relatif belum terjamah dibanding Arjuno, Welirang atau Penanggungan. Butuh penjelajahan yang lebih detail.

Satu hal yang menjadi kekhawatirannya, adalah rangkaian kebakaran hutan yang terjadi belakangan ini. Menurut Diono, intensitas kebakaran berpotensi merusak situs-situs yang banyak bertebaran di sana. (*)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.