Beji (WartaBromo.com) – Saluran irigasi Kali Wangi ditutup warga Desa Baujeng, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Hindari pencemaran meluas jadi alasannya.
Saluran itu tertutup setidaknya sudah 4 hari ini. Saluran irigasi tersebut mempunyai 2 pintu. Keduanya terlihat dalam keadaan digembok. Sedangkan, tak jauh dari pintu air, beberapa warga tampak berjaga.
Saluran irigasi ini ditutup, bukannya tanpa alasan. Sejumlah warga mengungkapkan, hal itu dilakukan untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.
Pasalnya, jika air sungai dibiarkan mengalir, diyakini bakal merusak ratusan hektare lahan pertanian.
“Mereka mengalah, daripada manusianya yang mati, lebih baik tanamannya yang mati,” kata Untung, Kepala Dusun Jambe, Desa Baujeng, kemarin.
Pintu air yang ditutup itu selama ini merupakan saluran utama untuk mengairi sawah petani. Tentu saja, menurut Untung, ditutupnya pintu air membuat petani merugi.
Aksi penutupan irigasi merupakan bagian dari kemarahan warga, terkait dugaan tercemarnya sungai Kali Wangi.
Warga menilai pemerintah tak peka, selain juga menuding sejumlah pabrik yang berdiri di sekitar Kali Wangi, menjadi biang malapetaka.
Berbagai upaya telah dilakukan. Bersama warga, pihak desa sudah tak terhitung mengadu ke pemerintah daerah terkait dugaan pencemaran Kali Wangi.
“Hasil nihil kami dapatkan, hanya janji-janji saja, baik dari pabrik maupun Bupati Pasuruan,” tandas Untung. (trn/ono)