Lumajang (wartabromo.com) – PLN UPT Probolinggo meminta warga Lumajang mengurangi penanaman pohon sengon. Ini untuk meminimalisir potensi gangguan listrik tegangan tinggi yang salah satunya disebabkan oleh pohon tinggi di sekitar Sutet.
Ada beberapa hal yang harus dihindari oleh warga Lumajang, khususnya bagi pemilik lahan atau rumah berdekatan dengan Sutet. Salah satunya yakni mengurangi penanaman pohon sengon.
Pohon sengon yang ditanam warga ini rawan roboh, selain memiliki ketinggian yang bisa menjangkau kabel listrik. Jika hal tersebut terjadi, warga yang bermukim dengan jarak 10 meter dari kejadian harus bersiap dengan bahaya listrik yang ditimbulkan. Seperti adanya pemadaman listrik atau kabel terbakar.
Bonni Momenta, Kasubag Fasilitasi ESDA Kabupaten Lumajang menjelaskan, akan melakukan sosialisasi kepada warga terkait hal ini. Apalagi mayoritas pendapatan masyarakat lumajang berasal dari kayu, selain pasir dan tebu.
“Bertahap harus kita sosialisasikan kepada masyarakat tentang bahaya pohon sengon yang tinggi-tinggi, karena yah sumber pendapatan mereka dari situ,” ujar Bonni, Selasa (1/10/2019).
Dalam Rapat Koordinasi yang digelar di Kantor Ruang Rapat Terbatas Sekretariat Daerah Kabupaten Lumajang itu juga diberikan solusi. Warga di sekitar Sutet bisa mengganti menanam sengon dengan singkok, pisang, atau tanaman yang tidak tumbuh terlalu tinggi.
PLN UPT Probolinggo berharap agar sosialisasi oleh dinas terkait bisa dilaksanakan, agar warga bisa mengerti tentang potensi bahaya listrik di wilayah sutet.
“Saya berharap, pemerintah juga iku mensosialisasikan potensi bahaya listrik kepada warga disekitar listrik bertegangan tinggi,” terang Widiyatno, Pejabat Operasional KAM
Sekadar informasi, rapat koordinasi ini dihadiri oleh Yos Sudarso, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Lumajang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang, Kepala Dinas PUTR Kabupaten Lumajang serta jajaran dinas terkait. (don/**)