Probolinggo (wartabromo.com) – PKB tak mendapat posisi strategis dalam alat kelengkapan dewan (AKD) DPRD Kabupaten Probolinggo. Pemenang kedua dalam Pileg 2019 ini, hanya akan menjadi penggembira, dihabisi karena menjadi oposisi terhadap pemerintahan P. Tantriana Sari-HA Timbul Prihanjoko (HATI).
Pada 4 komisi yang ada, 7 legislator PKB hanya menjadi anggota. Tak ada nama-nama kader PKB yang menjadi ketua, wakil, maupun sekretaris komisi. Empat ketua komisi diisi oleh kader Nasdem. Sementara wakil ketua dan sekretaris diisi oleh kader dari partai pendukung pemerintah. Seperti Golkar, PPP, Gerindra dan PDIP.
“Iya memang tidak ada di komisi-komisi, konsekuensi oposisi. Kalau merasa dihabisi ada seperti. Tapi kita harus sadar, karena itu memang konsekuensi dari keputusan partai yang beroposisi. Beroposisi program,” kata Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Probolinggo, Lukman Hakim, 28 September 2019.
Pada rapat pembentukan AKD dan Tatib DPRD diputuskan pada 26 September. Hasilnya, Komisi A dipimpin oleh Sumarmi Rasit (Nasdem), wakil ketua Firdaus Amin (Gerindra), dan sekretaris Joko Wahyudi (Golkar).
Komisi B diketuai Sugito (Nasdem), wakil M. Amin Haddar (PPP), dan sekretaris Reno Handoyo (Gerindra).
Kemudian Komisi C diketuai oleh Supoyo (Nasdem), wakil ketua Siti Maria Ulfah (nasdem), dan sekretaris Edi Susanto (PDIP).
Ketua Komisi D adalah Rika Apri Wijayanti (Nasdem), wakil Slamet Riyadi (PPP), dan sekretaris Bambang Robianto (Golkar).
Pada Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BPPD) dan Badan Kehormatan (BK), PKB juga gigit jari.
BPPD diketuai oleh Sugiyanto dan Abdul Aziz, yang keduanya merupakan kader Nasdem. Sementara BK diketuai oleh Wijayanti Kusuma Dewi (Nasdem), dengan wakil ketua Wahid Nurrahman (Golkar).
PKB hanya menjadi wakil ketua di Badan Anggaran (Banggar) dan Badan Musyawarah (Bamus). Itu pun karena PKB mempunyai jatah pimpinan dewan yang otomatis menjadi wakil ketua dan anggota di 2 badan tersebut.
“Kalau dari segi proporsional, saya kira sudah sesuai. Kalau masalah pimpinan itu dipilih dari dan oleh anggota. Jadi kita sadar PKB tidak ada di koalisi. Jadi kalau dipilih dari dan oleh anggota, nggak dapat kita, kalah voting,” ungkap pria yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo itu.
Namun, Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo menolak jika koalisi yang dipimpin Nasdem menghabisi PKB. Ia mengatakan hal itu merupakan keputusan bersama para legislator. “Itu dilakukan secara demokratis dan proporsional,” ujarnya. (saw/saw)