Probolinggo (wartabromo.com) – Ribuan santri di Kabupaten Probolinggo berduka dengan wafatnya Presiden ke-3 Republik Indonesia, Prof. Ing BJ. Habibie. Mereka pun melaksanakan salat gaib dan doa bersama pada Kamis (12/9/2019) malam.
Salat gaib dan doa bersama itu dilaksanakan ribuan santri dan simpatisan Pondok Pesantren Zainul Hasan (Zaha) Genggong Pajarakan. Dipimpin oleh KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, pengasuh Ponpes Zaha Genggong, mereka khusyuk dan khidmad melantunkan tahlil di Masjid Jamik Albarokah Genggong pasca salat Magrib.
Usai memanjatkan doa, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah menceritakan sosok BJ. Habibie. Profesor penerbangan itu,! diungkapkan pernah mengunjungi Ponpes Zaha pada akhir 90-an. Wawasan kebangsaan dan keislaman Habibie disebutnya sangat luas, peduli dengan perkembangan pesantren lewat pemikirannya.
“Presiden Habibie yang tidak hanya cerdas dalam intelektualnya saja. Konsep pemikiran BJ. Habibie pada pesantren memang sangat besar. Bahkan beliau mengakui bahwa pesantren ini bukan hanya tempat berdakwah saja. Melainkan situs sejarah yang harus dilestarikan. Benteng pertahanan dalam NKRI,” salut mantan Ketua PWNU Jawa Timur ini.
Kiai murah senyum ini berharap, pengabdian BJ Habibie pada intelektual, agama, dan keluarga selama hidupnya itu menjadi ibadah. Membawanya menjadi khusnul Khotimah.
“Yang saya akui juga, kesetiaan cinta Bapak Habibie pada Istrinya Ainun sangat luar biasa. Anak-anak muda zaman sekarang perlu meneladaninya,” pungkas Wakil Rois Am PWNU Jawa Timur itu. (saw/saw)
