Probolinggo (wartabromo.com) – Menjamurnya pedagang kaki lima (PKL) dengan mobil di sepanjang jalan Cokroaminoto, Kota Probolinggo, meresahkan warga. Selain muncul tumpukan sampah, keberadaan PKL menutup jalan toko atau rumah warga di sepanjang jalan tersebut.
Pedagang kaki lima, mulai dari yang menggunakan gerobak, sampai kendaraan roda tiga maupun kendaran roda empat sebelumnya terlihat memadati jalan.
Padahal, Satpol PP sudah sering melakukan razia. Namun PKL ini cukup bisa dikatakan membandel dan selalu kembali.
Puncaknya, pada Rabu (11/9/2019) malam. Hendro (37), pemilik bengkel Panorama Jaya di selatan Puskesmas Kanigaran, melapor ke Satpol PP.
Ia gerah, karena setiap malam, ada PKL buah yang berjualan di depan tokonya. Bahkan hanya untuk mengeluarkan mobil dari toko pun, ia kesulitan. Selain itu, sampah yang ditinggalkan PKL cukup mengganggunya.
“Sampai-sampai petugas kebersihan tidak mau mengangkut sampah mereka (PKL buah), karena bukan sampah saya sendiri,” keluh Hendro, Kamis (12/9/2019) siang.
Laporan itupun, direspon Satpol PP, dengan menggelar razia di seluruh kawasan jalan Cokro.
Kasi Ops Satpol PP, Hendra Kusuma mengakui, pihaknya sudah mendapatkan laporan warga itu. “Sebenarnya razia semacam ini sudah sering kami lakukan, tapi tetap saja bandel,” ujarnya.
Hendra juga memastikan, pihaknya akan bertindak tegas, menertibkan PKL, tak terkecuali penjual mie ayam yang menggunakan gerobak.
Dalam catatannya, keberadaan PKL di sepanjang jalan Cokroaminoto dan jalan mastrip, Kota Probolinggo telah mengganggu aktivitas warga. Terutama para pengguna jalan.
“Jadi semua harus tertib. Kalau tidak boleh ya semua tidak boleh,” lanjutnya. (lai/ono)