Pasuruan (wartabromo.com) – Akhir-akhir ini, berbagai varian kopi sedang naik daun, dan digemari berbagai kalangan. Bahkan, dalam sehari, ada yang bisa menghabiskan lebih dari 3 cangkir kopi.
Waduh, itu haus apa doyan?
Memang, setiap orang memiliki selera masing-masing dalam menikmati kopi. Ada yang ditambahkan gula, jahe, susu, krim, atau bahan tambahan lain. Tak jarang pula, kopi dinikmati tanpa tambahan apapun.
Nah, ketika menyeruput kopi, reaksi yang diterimapun akan berbeda setiap individu. Lalu apa yang terjadi pada tubuh jika kopi diminum lebih dari 3 cangkir sehari?
Dirangkum dari berbagai sumber, ternyata mengkonsumsi kopi cenderung memiliki manfaat kesehatan daripada menyebabkan sesuatu berbahaya.
Ini diperkuat dengan temuan para ahli yang menyebutkan, angka kematian penikmat kopi di usia muda lebih kecil 17 persen dibandingkan yang sama sekali tidak minum kopi. Selain itu, risiko meninggal akibat penyakit jantung menurun 15 persen, alzeimer 25 persen, dan penyakit hati lebih dari 30 persen.
Fakta lain menyebutkan, peminum kopi rutin juga menurunkan risiko terkena diabetes tipe-2 hingga lebih dari 30 persen. Bahkan menekan risiko terkena kanker hingga 18 persen.
Ya, Kopi berdampak positif lantaran keberadaan efek zat anti-oksidan dan anti-fibrotik. Keduanya berfungsi mencegah atau memperlambat kerusakan sel-sel di tubuh.
Wow, cukup mencengangkan bukan?
Berdasarkan studi yang dimuat dalam British Medica Journal, konsumsi kopi dengan kadar yang sesuai, aman bagi kesehatan. Dimana estimasi untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan adalah 3-4 cangkir dalam sehari. Tapi dengan catatan, kopi yang dibuat harus sehat, tanpa tambahan gula, krim ataupun susu.
Bagi ibu hamil yang doyan ngopi, National Health Service merekomendasikan agar mengkonsumsi kopi tak lebih dari 200 mg kafein. Itu setara dengan 2 cangkir kopi instan. Pasalnya, perilaku banyak minum kopi pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko keguguran. Tak hanya itu, pada perempuan, kebanyakan kopi juga meningkatkan kemungkinan fraktur tulang. (bel/may)