Pasuruan (Wartabromo.com) – Tepat hari ini, usia NKRI bertambah menjadi 74 tahun. Pada tanggal 17 Agustus 1945 silam, secara resmi Indonesia merdeka, ditandai dengan pembacaan teks Proklamasi oleh Ir. Soekarno.
Tahukah bolo, bahwa ada 2 macam naskah proklamasi?
Ya, sebelum akhirnya dibacakan untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, teks proklamasi memiliki 2 versi.
Versi pertama merupakan tulisan tangan Ir. Soekarno dan selanjutnya disebut dengan naskah “Proklamasi Klad”.
Kalimat pertama pada naskah proklamasi yang ditulis presiden pertama Indonesia itu merupakan usulan Ahmad Soebardjo. Sedangkan kalimat terakhir disarankan oleh Moh Hatta.
Berikut isi teks proklamasi versi tulisan tangan Bung Karno:
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17 – 8 – ’05
Wakil2 bangsa Indonesia.
Nah kemudian, tulisan naskah proklamasi itu diketik secara lengkap oleh Sayuti Melik dan dikenal dengan “Proklamasi Otentik”. Naskah ketikan ini berbeda dari naskah yang tulisan tangan.
Jika sebelumnya disebutkan wakil-wakil bangsa Indonesia, pada naskah Otentik, tertulis, Atas nama bangsa Indonesia, Soekarno/Hatta.
Ini dilakukan atas usul dari Sukarni agar teks proklamasi tersebut ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Sehingga, setelah terketik, bunyi teks proklamasi itu menjadi:
P R O K L A M A S I
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.
Berdasarkan kedua teks tersebut, penulisan angka tahun menggunakan 05 bukan 1945. Pasalnya, tahun 05 merupakan kependekan dari angka tahun 2605, yakni penanggalan Jepang. (bel/may)