Pasuruan (wartabromo.com) – Momen Hari Raya Idul Adha tak pernah luput dari makan besar olahan daging, seperti sate, atau gulai. Meski daging memiliki kandungan baik, jika tak dikontrol, dapat memicu berbagai penyakit.
Bagaimana tidak, ketika memasak daging, pasti diberikan bumbu untuk menambah cita rasa. Rasa gurih, pedas, asin menjadi olahan paling banyak dipilih. Padahal jika masakan asin dapat meningkatkan risiko hipertensi (darah tinggi).
“Pengidap hipertensi mesti mengurangi asupannya,” ujar spesialis penyakit dalam, dr. Ari Syam, dinukil dari viva.
Bukan hanya itu, kandungan lemak tinggi dalam daging juga bisa meningkatkan kolesterol, bahkan memicu gangguan BAB. Itu terjadi apabila daging dikonsumsi secara berlebihan.
Apalagi, jika daging diolah menjadi sate. Waduh, siapanyang tidak tegoda dengan aroma khasnya. Tapi, bila tidak dibatasi justru menyebabkan kanker.
Ya, olahan daging panggang, sate atau BBQ ketika dibakar dan terpapar api langsung dengan suhu tinggi dapat merubah gula dan asam amino menjadi senyawa yang disebut akrilamida. Senyawa satu inilah yang bisa memicu tumbuhnya sel kanker. Semakin panas suhu yang digunakan untuk memasak, semakin banyak pula akrilamida yang terbentuk.
Maka dari itu, bagi para penikmat daging harus bisa mix and match menu olahan agar tetap sehat dan nikmat. Misalnya, mengkombinasikan dengan sayuran untuk menyeimbangkan kadar lemak berlebih. Sayur yang kaya serat juga membantu memperbaiki sistem pencernaan.
Sebagaimana yang diketahui, apapun yang berlebihan itu tidak baik. Begitu pula dengan mengkonsumsi daging, harus tetap dalam batas aman, dan secukupnya. Cara mengolah daging juga harus diperhatikan. Hindari suhu terlalu tinggi. Jika diperlukan, daging bisa direbus atau dikukus.
Nah, semoga setelah hari raya kurban ini, kesehatan juga tetap terjaga ya. (bel/may)