Mengais Berkah di Makam Mbah Arif Segoropuro, Menantu Mbah Semendi

16798
“Takkan jadi masalah seberapa jauh jarak makam seorang aulia penyiar agama, yang terpenting adalah aliran berkah tiada henti saat mendatanginya”

Laporan: Ardiana Putri

MENELUSURI jejak persebaran Islam di Pasuruan tak cukup dengan mendengar kisah yang dilontarkan orang-orang saja.

Berbekal rasa penasaran terhadap kisah-kisah yang diperbincangkan banyak orang itu, perlu mencoba lebih dekat mengunjungi makam salah satu tokoh penyebar agama Islam di Desa Segoropuro, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.

Dialah Mbah Sayyid Arif, seorang alim dari Pasuruan yang namanya tersohor hingga seantero negeri.

Betapa tidak, puluhan ribu orang dari berbagai daerah di Indonesia sengaja datang untuk berziarah ke makam Mbah Arif Segoropuro ini. Mereka bilang, untuk memohon berkah.

Ami, salah seorang peziarah dari Tenggarong, Kalimantan Timur mengaku telah beberapa kali datang ke Makam Mbah Sayyid Arif di Segoropuro. Bahkan, saat peringatan haul ia tak pernah absen sekalipun.

Menurutnya, Mbah Arif Segoropuro memiliki magnet tersendiri sehingga ia merasa harus datang dan datang lagi ke tempat ini.

Memang, saat memasuki area makam Mbah Sayyid, suasana tenteram sangat kental terasa. Beberapa pohon besar cukup merindangkan komplek pemakaman yang cukup luas itu. Ditambah ada tempat peristirahatan serta masjid dan pusat oleh-oleh di depan area makam.

Tak ada penjelasan tertulis mengenai silsilah maupun keterangan lainnya yang dapat menerangkan siapa Mbah Sayyid Arif itu. Telusur pun dilakukan dengan mencari tahunya melalui sang juru kunci. Namun sedikit disayangkan, sang juru kunci sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu dan tak ada yang menggantikan posisinya.

Seseorang tiba-tiba menyapa, datang dari belakang. Ternyata ia adalah Gus Fatkhulloh, Ketua Yayasan Sayyid Arif. Melalui cerita yang disampaikannya, silsilah Mbah Sayyid Segoropuro yang memiliki keistimewaan ini pun didapatkan.

Gus Fatkhulloh mengungkapkan, Mbah Sayyid masih memiliki hubungan kerabat dengan Mbah Semendi di Winongan. Sebagai anak mantu.
Belum banyak yang tahu jika Mbah Arif merupakan menantu dari Mbah Semendi.

“Mbah Semendi mengutus menantunya itu untuk berdakwah di Segoropuro ini, beliau pun tinggal di sini hingga akhir hayatnya,” terang Gus Fatkhulloh.

Ia pun melanjutkan penjelasannya tentang silsilah Mbah Sayyid. Dikatakannya, ayah Mbah Sayyid adalah Syekh Abdurrahman Basyayban yang dimakamkan di komplek makam Sunan Gunung Jati. Sementara ibunya juga merupakan aulia besar yang dimakamkan di Bangil, yaitu Syarifah Khadijah atau yang lebih akrab dikenal (Mbah) Ratu ibu.

Aliran berkah tak hanya dirasakan peziarah dari luar daerah, warga sekitar turut merasakannya pula. Mereka memanfaatkan peluang dengan berjualan oleh-oleh maupun jasa lainnya saat puluhan ribu peziarah menyerbu desa mereka.

“Kalau malam Jumat Legi lebih dari 30 bus yang datang ke sini, alhamdulilah berkah,” ungkap salah seorang pedagang. (*)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.