Probolinggo (wartabromo.com) – Nomor ponsel pribadi Kabag Ops Polres Probolinggo Kota, AKP Hermawan dibajak orang tak dikenal untuk tipu-tipu. Mengaku sebagai jenderal polisi pelaku menghubungi sejumlah nomor relasi, meminta uang dengan modus minta pulsa.
AKP Hermawan mengatakan saat kejadian dirinya tengah berada di sebuah SPBU pada Sabtu (3/8/2019) siang. Saat itu, yang bersangkutan tengah berselancar di jejaring sosial Facebook. “Mulanya ada akun foto profilnya jenderal polisi. Lalu kami berkomunikasi via messanger. Saat itu, pelaku minta nomor WhatsApp pribadi saya,” tuturnya, Minggu (3/9/2019).
Karena memakai profil jenderal polisi, maka tanpa curiga Hermawan memberikan nomor pribadi tersebut, yakni 0821-4021-xxxx. Setelah pemberian nomor tersebut, ada kode otentifikasi masuk. Si pelaku kemudian meminta nomor itu, via messanger facebook. Tak lama berselang, ada kontak dari rekan Hermawan, yang kebetulan anggota TNI. Menyebutkan jika nomor tersebut, berusaha meminjam uang dan minta pulsa.
“Rekan TNI bilang kalo berusaha minjam uang. Langsung saya tegaskan, itu bukan saya. Dan sekaligus saya minta pada rekan saya itu untuk memberitahu rekan lainnya, bahwa nomor tersebut sudah dikendalikan orang lain,” ungkap mantan Kasatsabhara Polres Probolinggo Kota ini.
Tak hanya kenalan TNI-nya, ternyata nomor itu juga menghubungi dua tetangga Hermawan. Keduanya kemudian langsung menuju kediaman Hermawan di Perum Grand Citarum, jalan Citarum, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Isinya sama, berusaha mengkonfirmasi, pinjaman uang senilai Rp7 juta yang disebutkan nomor tersebut.
Hermawan pun kelabakan, setelah itu kerabat, rekan kerja, dan relasi lainnya bergantian menghubunginya. Perihal pinjaman uang Rp7 juta yang diajukan nomor tersebut. “Saya kemudian mengumumkan kondisi tersebut di berbagai grup WhatsApp dengan nomor berbeda. Kebetulan saya ada 2 nomor yang digunakan,” terangnya.
Kabag Ops Polres Probolinggo Kota, akan menyerahkan penanganan kasus ini ke Satreskrim. Harapannya bisa segera diselidiki dan ditindak lanjuti, agar tidak jatuh korban penipuan yang mengatasnamakan dirinya. Kuat dugaan, nomor tersebut menjadi korban Pishing. Karena sebelumnya, nomor tersebut aktif dan digunakan oleh pemilik.
“Keadaan ini, menjadi pelajaran berharga. Setidaknya yang lain berhati–hati dalam memberikan nomor ponsel dan data diri pribadi lainnya. Sebab, kejahatan cyber makin merajalela dan dapat melanda siapa saja,” tandas perwira dengan 3 balok di pundak ini. (lai/saw)