Pasuruan (WartaBromo.com) – Persekabpas Pasuruan bertekuk lutut, kalah 0-4 dari Timnas Indonesia U-18. Hasil negatif laga uji coba di Sidoarjo itu berbuntut pada tuntutan mundur pelatih.
Salah satu Sakeramania (suporter fanatik Persekabpas), Yanto mengakui akan kekalahan yang diderita tim kebanggaannya. Hanya saja, skor 0 dan kemasukan 4 gol dianggapnya sudah tak dapat ditolerir.
Kekalahan dengan skor sebanyak itu, disebutnya terlalu menyakitkan, terlebih 4 gol terjadi beruntun di babak pertama.
Menurut Yanto, pemain Persekabpas terkesan juga tak memiliki semangat juang dan tak terdapat jiwa bertarung. Terlebih ketika ia menengok skema dan taktik yang dipraktikkan arek-arek Pasuruan kala menghadapi Timnas U-18 (sebelumnya tertulis U-19), yang dinilai tak terarah hingga berujung kebobolan 4 gol.
“Pelatih itu kurang gereget. Harus dievaluasi semua. Itu kalau pelatih perlu dirubah, kita rubah saja. Jadi (pergantian pelatih), kalau memang itu jalan satu-satunya, ya berubah,” kata Yanto, di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, kemarin.
Bersama sejumlah sakeramania lain, ia menilai, dengan format tim yang terbangun seperti saat ini, Persekabpas dapat melaju merebut juara Liga 3 dan promosi ke Liga 2 semakin disangsikan.
Sementara, Sunardi, Pelatih Persekabpas mengatakan, menghadapi kesebelasan dengan materi ciamik Timnas, mental anak asuhnya justru drop. Perasaan down itu terlihat, sejak menit-menit babak pertama dimulai. Iapun mengaku kecewa.
Namun, yang menjadi sorotannya pada laga uji coba itu adalah, semua gol tercipta pada sisi kiri pertahanan. Iapun memberikan garis dan catatan tebal untuk sektor ini.
Menurutnya, cara bermain Persekabpas sudah terlihat, mulai menunjukkan karakter menyerang.
“Karakternya sudah ketemu sebetulnya. Main pres. Cuman lawan kita ya itu tadi, di atas kita,” kata Sunardi.
Mantan pelatih Persu Sumenep inipun meyakinkan bakal melakukan evaluasi terhadap capaian negatif Persekabpas selama menjalani uji coba.
Di sisi lain, kekecewaan terlihat dari wajah Manajer Persekabpas, Suryono Pane. Untuk kali ketiga tim yang dikomandoi menelan kekalahan, terlebih saat ini, kebobolan 4 gol tanpa bisa membalas.
Pane menyadari, kualitas pemain Timnas terbilang di atas rata-rata. Namun, ia menegaskan pandangan itu bukan menjadi patokan untuk melihat komposisi dan permainan Persekabpas.
“Kalau urusan kalah itu ndak apa-apa. Cuman skema permaian tak terbentuk itu yang menjadi tanda tanya, ada apa?” kata Pane menilai kekalahan timnya.
Baca: Persekabpas Ditekuk Timnas 4 Gol Tanpa Balas
Ia mengurai, selama lima kali uji coba, skema permainan Persekabpas belum terlihat. Visi permainan pun lemah, sehingga tak mampu menunjukkan selayaknya sebuah tim pemenang.
“Kita akan evaluasi. Bisa jadi, evaluasinya di pelatih atau evaluasinya di pemain,” tandasnya. (ono/ono)