Probolinggo (wartabromo.com) – Microtremor atau tremor menerus Gunungapi Bromo terpantau dominan 1 milimeter pada Minggu (21/7/2019). Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) menyatakan Bromo aman dikunjungi oleh wisatawan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos Gunungapi Bromo, mencatat Microtremor tercatat antara 0,5-1 milimeter dengan dominan 1 milimeter. Sementara asap bertekanan lemah teramati putih dengan intensitas cukup tipis. Asap putih ini berketinggian mencapai 50 meter dari puncak kawah.
Kondisi ini sangat kontras dengan yang terjadi pada dua hari lalu. Di mana pada Jumat (19/7/2019), terjadi gempa tremor dengan gemuruh dan dentuman dari dalam kawah. Saat itu, tremor menerus ini dengan Amplitudo maksimal hingga over scale 37mm. Dari pukul 16.37 WIB, disertai suara gemuruh dan dentuman.
“Kondisi saat ini sangat kondusif, berbeda dengan dua hari yang lalu. Di mana terjadi semburan abu vulkanik dan limpasan air. Saat ini, kondisi Bromo ramai dengan pengunjung. Cukup aman untuk dikunjungi oleh wisatawan dan keluarga,” kata Kadisporparbud Kabupaten Probolinggo, Sugeng Wiyanto.
Plt. Kepala Pos PVMBG Gunungapi Bromo, Wahyu Andrian Kusuma membenarkan terjadinya penurunan aktivitas Bromo. Meski begitu, PVMBG belum mencabut status Waspada atau level II yang ditetapkan sejak awal 2016 lalu. “Masyarakat dan wisatawan atau pendaki dilarang untuk beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari bibir kawah,” tuturnya.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, sehari pasca perayaan ritual Yadnya Kasada, Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo alami peningkatan aktivitas, Jumat sore (19/7/2019). Bahkan terjadi gempa tremor dengan gemuruh dan dentuman dari dalam kawah. Tremor menerus ini dengan Amplitudo maksimal hingga over scale 37 milimeter. (cho/saw)