Lumajang (Wartabromo.com) – Belakangan, para public figure hingga tokoh memiliki “mainan” baru. Mereka beramai ramai menggunakan aplikasi yang bisa melihat sosok wajah pengguna ketika memasuki usia senja.
Sebut saja Sandiaga Uno. Mantan Capres ini menjajal aplikasi #FaceApp yang bisa mengubah bentuk wajah sekarang, menjadi sangat tua. Aplikasi ini memperlihatkan wajah Sandiaga Uno saat berumur 70 tahun dan 85 tahun.
Erick Thohir pun tak mau kalah. Ketua Tim Kampanye Nasional Paslon nomor urut 01 ini juga mencoba melihat wajahnya pada beberapa tahun kedepan.
“Menurut aplikasi kekinian, begini bentuk wajah saya 30 tahun lagi. Kira-kira masih ada yang kenal nggak ya, kalau ketemu dijalan?” tulisnya di caption Instagram @erickthohir.
2 tokoh itu tak sendirian. Ada juga artis yang turut serta mencari tahu wajahnya saat berumur puluhan tahun kedepan. Sebut saja Agnes Monica, Afgan Syahreza, Bunga Citra Lestari dan deretan artis lain. Mereka berbondong-bondong mengunggah foto dirinya di masa depan hingga memunculkan trending #AgeChallenge
Lalu, Apa keuntungan menggunakan Face App dan kerugiannya? Mari kita tengok.
Keuntungannya, bisa dibilang aplikasi ini menghibur para penggunanya. Bukan hanya itu, warga net juga secara tidak langsung tersenyum melihat idola atau tokoh menggunakan aplikasi ini. Karena aplikasi tersebut, bisa melihat rupa beberapa tahun ke depan. Dengan keriput dibeberapa wajah, atau juga rambut beruban.
Dibalik hiburan ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Seperti aplikasi lain, FaceApp memiliki ketentuan saat pengguna memakai layanannya.
“Dengan menggunakan layanan ini, Anda setuju bahwa konten milik pengguna dapat digunakan untuk tujuan komersial. Anda selanjutnya mengakui bahwa penggunaan konten untuk tujuan komersial FaceApp tidak akan menciderai Anda atau orang yang Anda beri wewenang untuk bertindak atas namanya.”
Artinya, FaceApp bisa menggunakan hasil foto anda untuk apapun. Mereka juga punya database meskipun pengguna sudah menghapus foto tersebut. Lisensi ini pun tak bisa diubah atau ditawar-tawar lagi. Karena masuk dalam perjanjian antara pengguna dengan penyedia layanan.
Jadi bolo, jangan kaget ya kalau misalkan Foto “tua-mu” digunakan sebagai media promosi atau iklan, tanpa kompensasi apapun. (may/ono)