Probolinggo (wartabromo.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur merencanakan membangun kereta gantung di kawasan Bromo-Tengger-Semeru. Kereta gantung disebut sebagai salah satu alternatif bagi wisatawan dalam mengeksplorasi keindahan alam di kawasan Tengger.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pengembangan kawasan wisata Bromo-Tengger-Semeru sudah masuk dalam proyek strategis nasional (PSN). “Selama ini wisatawan yang ingin melihat sunrise harus berangkat jam 02.00 WIB dini hari dan akses jalannya sangat kecil untuk menuju ke atas,” ujar Khofifah seperti dilansir dari Tribunnews, Rabu (10/7/2019).
Khofifah menjelaskan fasilitas kereta gantung tersebut akan memuaskan para wistawan yang ingin menikmati pemandangan sunrise dan sunset di lokasi tersebut. Pengadaan kereta gantung nantinya akan menggandeng investor asal Swiss. Pertimbangannya, negara tersebut sudah memilki cukup pengalaman dalam menyiapkan fasilitas satu ini.
“Menurut kepala Bappenas, investor dari Swiss siap untuk support, kebetulan Swiss juga memiliki pengalaman cukup advanced untuk menyiapkan kereta gantung,” lanjutnya.
Selain kereta gantung, Pemprov Jatim berencana memperbaiki sejumlah fasilitas di sekitar kawasan wisata Gunung Bromo. Antara lain, perluasan akses dan pendalaman kedalaman pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo.
“Jadi, ini akan nyambung dengan wisata Bromo-Tengger-Semeru. Harapannya jika kapal tersebut sudah masuk ke Probolinggo, maka dia akan masuk juga ke Pelabuhan Kalianget di Sumenep,” lanjut Gubernur yang juga Ketua Muslimat NU ini.
Menurutnya, di Kalianget, ada wisata Gili Labak yang tidak kalah indahnya dengan Raja Ampat. Bahkan di Sumenep juga ada Pulau Gili Iyang, yang kadar oksigennya, dikatakannya sebagai nomor dua terbaik di dunia. (saw/saw)