Beji (Wartabromo.com) – Pengumuman penerimaan peserta didik baru SMPN 1 Beji, Kabupaten Pasuruan, terlaksana. Orang tua murid pertanyakan penentuan diterimanya siswa baru.
Senin (8/7/2019) siang, SMPN 1 Beji telah dipenuhi oleh ratusan orang tua dan calon siswa. Setelah papan pengumuman dikeluarkan, wajah-wajah lesu siswa dan orang tua terlihat di dalam sekolah, lantaran tidak diterima di sekolah tersebut.
Puluhan orang tua murid yang anaknya tidak diterima mengaku bingung. Mereka kemudian mempertanyakan ketentuan dan kriteria penerimaan di SMP Negeri ini.
Salah satu orang tua murid mengatakan, anaknya tidak diterima di SMPN 1 Beji, meski rumahnya dengan sekolah tidak terlalu jauh.
“Rumah saya sama sini (SMPN 1 Beji) nggak jauh. Lah kok bisa nggak diterima. Padahal katanya pake zonasi,” ungkap ibu yang enggan disebutkan namanya ini.
Perempuan asal Desa Wonokoyo, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan tersebut mengaku ikhlas. Karena ia menganggap, anaknya dapat menuntut ilmu ke sekolah lain.
Kebingungan serupa dirasakan oleh salah satu orang tua siswa lain. Perempuan yang juga tidak ingin namanya diungkap itu menuturkan, anaknya memiliki Nilai Ujian Nasional (NUN) lebih dari 24. Nilai itu terbilang cukup tinggi melebihi teman-temannya. Sayang, sang anak yang dicintai tidak dapat menjadi siswa di SMP Negeri 1 Beji.
“Kalau dilihat dari DANEM (NUN), nilai anak saya lebih tinggi dari temannya. Tapi kok nggak diterima,” keluhnya.
Ia mengungkapkan, bahwa NUN tertinggi di SMPN 1 Beji adalah 27. Hal tersebut dapat dilihat dari papan pengumuman yang disediakan oleh sekolah. Sedangkan untuk nilai terendah ia tak dapat memastikan.
Baca; Mencengangkan, Tiap Hari Ada 4 Ton Sampah Plastik Menumpuk di Pasuruan
Mengenai sejumlah keluhan ini, pihak SMPN 1 Beji belum memberikan penjelasan agar bisa menjawab kriteria penerimaan pada sekolah tersebut. Masih menjadi tanda tanya, apakah kriteria penerimaan menggunakan NUN atau zonasi. (mg4/ono)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
