Lumajang (wartabromo.com) – Masih ingat dengan warga Probolinggo yang kabur dari kejaran Tim Cobra Polres Lumajang dengan membawa infus? Warga yang ternyata tergabung dalam sindikat pencurian pikap dan truk ini ikut merasakan kemalingan.
Abdullah (30), warga Desa Tongas Wetan, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo ini beberapa waktu lalu digiring Tim Cobra setelah kedapatan menjadi perantara barang curian. Saat ditangkap, pelaku menjalani perawatan di RSUD dr Moh. Saleh, Probolinggo. Ini lantaran ia terkena ledakan bondetnya sendiri.
“Kena ledakan bondet pas megang. Bondet punya saya sendiri, dapat dari teman. Akhirnya ini jari-jari diamputasi,” terangnya saat ditanya Kapolres Lumajang, AKBP Arsal Sahban seperti dikutip dari channel youtube Bang iOne.
Abdullah lalu menceritakan bahwa Ia dan warga setempat “nyetok” bom ikan supaya tidak kemalingan. Komplotan maling ini mengaku daerahnya rawan pencurian.
“Di rumah rawan sekarang. Wong malingnya bawa bondet semua. Kemarin saja sapi saya hilang pas saya di Rumah Sakit,” tuturnya.
Menurut pengakuan perantara barang curian ini, Probolinggo dinilai sudah tidak aman lagi. Banyak maling berkeliaran di sekitar rumahnya. Tetangganya pun banyak yang kemalingan. Ini membuat warga sekitar resah hingga menyimpan bondet. Termasuk Abdullah, yang sama-sama maling, terpaksa harus tetap menyimpan bondet.
“Di Lumajang sekarang aman, ada Tim Cobra. Lah malingnya pindah ke Probolinggo semua. Sekarang Probolinggo rawan. Sudah sering kejadiannya, orang di bondet terus kemalingan. Bondet buat cadangan, dari pada sama arit,” ungkap Abdullah.
Terlepas dari kejadian ini, Kapolres Lumajang memberikan nasehat karena menyimpan bondet ini sangat berbahaya. Seperti yang dialami Abdulllah, berniat menyimpan bondet untuk Maling, malah terkena tangannya sendiri hingga harus diamputasi. Meski Abdullah dikatakan sama profesinya, sama-sama Maling. Hati-hati ya bolo! (may/ono)