Prigen (wartabromo.com) – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur, mulai tatap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020. Pemetaan masih dilakukan untuk raih kemenangan.
Ancang-ancang itu dinyatakan Ketua DPW PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar pada acara halal bi halal DPW PKB Jawa Timur di wisata halal Pintu Langit, Ledug, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Minggu (30/6/2019) malam.
Secara tersirat, pada Pilkada diikuti 19 daerah di Jawa Timur tersebut, Halim menginginkan partai yang dipimpinnya memeroleh kemenangan mutlak.
“Sebanyak-banyaknya,” kata Halim saat menjawab target kemenangan Pilkada.
Berkenaan dengan raihan tersebut, ia sepertinya masih melakukan penjajakan dan pemetaan. Saat ini pihaknya masih mencoba berhitung kekuatan, setidaknya mengurai kemampuan politik pasca Pemilihan Umum Legislatif beberapa waktu lalu.
Tentunya, setelah melalui serangkaian pemetaan, PKB bakal menyusun formula, menyongsong kemenangan tebal pada perhelatan Pemilihan Bupati/Wali Kota, September 2020 mendatang.
“Masih pemetaan,” singkat Halim.
Momen lebaran kali ini sepertinya tak ditinggal oleh para petinggi partai yang saat ini duduk menjadi kepala daerah.
Tampak Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Bupati Lumajang Thoriqul Haq, bahkan mantan Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) terlihat duduk di tengah acara.
Baca: 2020, Kemendagri Pastikan Kota Pasuruan Gelar Pilkada
Pada kesempatan itu, Halim menjelaskan capaian PKB Jatim pada Pemilu Legislatif lalu, dengan mengungkapkan kemenangan di 17 Kabupaten/Kota.
“Tapi kini kita persiapakan kembali amunisi kita untuk menyambut Pilkada serentak tahun depan,” kata Halim saat memberikan sambutan.
Meski masih bersifat ancang-ancang dan belum mendetail, Ia menyebut PKB harus mampu mengusung kadernya untuk maju sebagai Wali Kota maupun Bupati.
“Baik itu maju sendiri atau koalisi,” ucapnya, disambut tepuk tangan.
Baca: September 2020, Kota Pasuruan Akan Pilih Wali Kota Baru
Halim juga mengingatkan, kader PKB yang sudah terpilih menjadi anggota dewan, atau bahkan yang saat ini menjabat Wali Kota maupun Bupati harus tetap mengedepankan aspirasi masyarakat, khususnya NU. (ono/ono)