Probolinggo (wartabromo.com) – Dinas Pariwisata Kota Probolinggo menanggapi keluhan Turis asal Thailand yang mengaku kecewa dengan adanya mafia di Terminal Bayuangga. Pihaknya mengaku akan menindak tegas pelaku premanisme di area Terminal.
Suciati Ningsih, Kabid Pariwisata Kota Probolinggo menyatakan, terkait tindak premanisme yang terjadi pada wisatawan asing di Terminal Bayuangga, pihak pariwisata memastikan berkoordinasi dengan pihak keamanan.
“Kami akan berkoordinasi dengan Pengamanan, terkait tindakan yang akan dilakukan untuk menanggulangi kejadian tersebut. Sebagai langkah awal kita akan lakukan pembinaan,” kata Istri dari Kabag Humas dan Protokoler Kabupaten Probolinggo tersebut pada Jumat (28/06/2019) sore.
Baca Juga : Turis Thailand Kecewa, Dikenai Harga Mahal hingga Diancam di Terminal Bayuangga Probolinggo
Sementara itu, berkenaan dengan keluhan Gojek yang disampaikan oleh wisatawan tersebut, ia mengatakan bila sudah ada ketentuan yang telah ditetapkan. Dinas Perhubungan Kota Probolinggo memberlakukan aturan supaya ojek online tidak menarik penumpang di area terminal dan stasiun. Hal ini, disebutnya untuk menghindari konflik.
Meski begitu, Dinas Pariwisata juga tetap akan bertindak tegas untuk melindungi para wisatawan asing. Apalagi jika aturan yang telah dibuat untuk kebaikan bersama, malah disalahgunakan untuk tindakan premanisme.
Diberitakan sebelumnya, wisatawan asal Thailand mengeluhkan adanya ‘mafia’ trasportasi di terminal bus Bayuangga, Kota Probolinggo. Turis ini mengaku kecewa karena dipaksa harus menggunakan transportasi dari seorang oknum dengan harga sangat mahal.
Keluhan ini disampaikan oleh Jirote Jirote Wangcharoen, salah satu wisatawan asal Bangkok, Thailand di grup Facebook Backpackers Indonesia.
“Hi everyone I would like to warned that have Mafia of bus terminal Bayuangga Probolinggo. I can’t taken taxi and Go-jek here. I must used them service very expensive. If Go-jek came to pick me up here Mafia will attack him. So very disappointed for this. (Hai semuanya, saya ingin mengingatkan bahwa ada mafia di terminal bus Bayuangga Probolinggo. Saya tidak bisa naik taksi dan Go-jek disini. Saya harus gunakan mereka dengan layanan yang sangat mahal. Jika Go-Jek menjemput saya, mafia tersebut akan menyerangnya. Jadi saya sangat kecewa),” tulisnya. (fng/may)