Lumajang (wartabromo.com) – Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang mulai mengalami krisis air bersih. Setidaknya ada 18 Desa di 6 Kecamatan di Lumajang ‘langganan’ kekeringan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mencatat, setidaknya ada 45 Dusun di 18 Desa yang tersebar di 6 Kecamatan mengalami krisis air bersis.
Wilayah tersebut yakni Kecamatan Ranuyoso (Desa Sumberpetung, Jenggrong, Wonoayu), kecamatan Klakah (Desa Tegalciut, Sawaranlor, Kebonan, Papringan), Kecamatan Kedungjajang (Desa Bence, Krasak, Bandaran).
Kemudian ada Kecamatan Padang (Desa Kalisemut, Barat, Merakan), kecamatan Gucialit (Desa Gucialit, Pakel, Dadapan), serta Kecamatan Randuagung (Desa Salak, Gedangmas).
“Jumlah pengiriman (air bersih, red) ada 6 kecamatan, 18 Desa, 45 Dusun. Jadi tiap hari 8 mobil tanki jalan (menyalurkan air bersih),” ujar Danial Rizza, Pusdalop BPBD Kabupaten Lumajang, kemarin.
Penyaluran air bersih ini setidaknya sudah dimulai sejak 17 Juni 2019 di titik-titik wilayah kekeringan. Petugas melakukan dropping ke beberapa tandon air warga. Warga, tentu saja bergantian mengambil air bersih di tandon bersama itu.
“Iya tiap tahun daerah tersebut tetap (langganan kekeringan, red),” tambahnya.
Petugas akan terus melakukan dropping air bersih, hingga kebutuhan warga terpenuhi, dalam artian sampai nanti masuk ke musim penghujan. (may/ono)