Probolinggo (wartabromo.com) – Putra dari Endang Sukeni (59), warga jalan Anggur RT 01 RW 01 Kelurahan Wonoasih, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, mempertanyakan barang yang hilang saat kematian ibunya. Polisi kemudian diminta menemukan barang itu, untuk menyingkap kematian guru SMA 1 Leces tersebut.
Hendra Agus Wardana (29), anak kedua Endang, mengaku menerima hasil otopsi kematian ibunya. Di mana Satreskrim Polres Probolinggo Kota menyatakan kematian ibunya karena serangan jantung bukan karena penganiayaan.
“Kalau masalah hasil otopsi, keluarga sudah menerima. Namun yang menjadi tanda tanya keluarga adalah soal hilangnya barang milik mama, yakni berupa tas yang berisi sejumlah uang dan dokumen, serta telepon genggam,” ujarnya pada Rabu (19/6/2019).
Ia mengatakan, sebelum mama-nya meninggal, barang-barang tersebut berada di meja dalam kamar tidur. Hendra yakin barang itu ada di sana, karena sebelumnya Khoirul Imami, istri Hendra, sempat diminta untuk mengambil uang di dalam tas. Namun, saat Endang ditemukan meninggal barang ini raib dari kamar tidur.
“Posisi tas kala itu berdasarkan pengakuan istri masih berada di dalam kamar. Barang-barang itu, saya ketahui hilang saat saya diminta KTP oleh dokter yang memeriksa guna keperluan pemulangan jenasah. Sementara telepon mama aktif saat dihubungi oleh teman saya, tapi tidak diangkat,” terangnya lebih lanjut.
Selain itu, Hendra juga bercerita kalau sebelum puasa, dirinya mengajak ibunya untuk melakukan cek kesehatan.
“Berdasarkan hasil laboratorium, ibu tidak memiliki penyakit dalam termasuk sudah cek kadar gula. Hasilnya baik-baik saja. Namun pihak keluarga tetap menghormati hasil dari pihak kepolisian. Semoga pihak kepolisian bisa mengungkap atas hilangnya barang milik,” tandas guru SMAN Dringu ini.
Di lain sisi, Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota, AKP Nanang Fendi Dwi Susanto mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan upaya penyelidikan atas hilangnya barang milik korban. Sebab, hasil visum bukanlah pedoman utama dalam menyingkap kematian guru Bimbingan Konseling (BK) itu.
“Sedangkan untuk fisik korban sudah diketahui tidak ada tanda-tanda kekerasan. Diduga korban meninggal karena penyakit dalam berdasarkan atas hasil otopsi bersama dengan tim forensik Polda Jatim. Itu (hasil otopsi,) hanya pemberitahuan kepada masyarakat terkait meninggalnya korban. Namun, penyelidikan tetap jalan,” tegasnya.
Baca: Polisi Tak Temukan Bekas Penganiayaan di Jasad Guru asal Wonoasih
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Endang Sukeni (59) ditemukan tewas di dalam kamarnya sekitar pukul 10.30 WIB pada Senin (17/6/2019). Dengan kondisi muka membiru, hidung berdarah dan lidah menjulur. Barang milik korban berupa tas yang berisi sejumlah uang, dokumen dan hanphone milik korban, raib. (fng/saw)