Probolinggo (wartabromo.com) – Seorang pemuda asal Desa Pohsangit Lor, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo ditusuk temannya sendiri. Peristiwa ini dipicu dengan keduanya yang saling ejek hingga menyebabkan tersangka tersinggung.
Tersangka yakni Niman (22), warga Dusun Sengon, RT 10/RW 3, Desa Pohsangit Tengah, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Mulanya, Niman dan M. Toha (korban) berada di warung kopi di Kelurahan Kareng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo pada Jumat (24/5/2019) lalu. Saat asik menikmati kopi inilah, keduanya lantas saling ejek.
“Dia mengolok saya dan nantang carok. Dia bilang selama sama-sama makan nasi tidak takut siapapun,” ujarnya kepada wartabromo.com.
Niman tidak terima dengan ucapan korban, akhirnya pulang mengambil clurit. Benda tajam inilah yang melukai teman ngopinya itu.
“Karena saya merasa direndahkan, kemudian saya balik lagi ke warung, dan Muhammad Toha, langsung saya ayunkan clurit ke tubuhnya ,” katanya.
Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Alfian Nurrizal, mengatakan, penganiayaan ini terjadi karena pelaku tersinggung dengan omongan korban.
“Motifnya soal ketersinggungan. Pelaku tak terima diolok dan dipandang sebelah mata oleh korban, hingga terjadilah pembacokan,” ungkap Alfian.
Akibat kejadian ini, Toha menderita empat luka bacok. Yaitu dibagian lengan kiri, tangan kiri, leher dan dada. Hingga saat ini korban masih menjalani perawatan di RSUD Dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo.
Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan sejumlah bukti. Yakni clurit, baju dengan bercak darah korban.
“Tersangka kita kenakan pasal 354 ayat 1 dengan ancaman delapan tahun penjara,” pungkasnya.(fng/may)