Selama 4 Bulan, 61 Bencana “Sapa” Warga Kabupaten Pasuruan

1785

Pasuruan (Wartabromo.com) – Selama kurun empat bulan, bencana alam di Kabupaten Pasuruan terjadi sebanyak 61 kali. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat banjir mendominasi, dibanding bencana lainnya.

Bakti Jati Permana, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan mengatakan, dari pantauan sejak awal tahun lalu, jumlah bencana di Kabupaten Pasuruan hampir tidak ada perubahan, seperti sebelumnya.

“Kalau dari panjang musim dan jumlah bencana sebenarnya kurang lebih sama dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hanya saja memang tahun ini hujan kendati lebih jarang namun intensitasnya yang lebih tinggi sehingga terjadi banjir,” kata Bakti, Jumat (24/05/2019).

Tercatat ada 36 titik banjir yang selama ini meneror Kabupaten Pasuruan. Sejak awal tahun sampai saat ini, banjir datang merata mulai wilayah Gempol, Beji, Bangil, Kraton, Gondangwetan, Rejoso, Grati sampai Winongan.

Baca Juga :   Banjir Meluas, Sejumlah Permukiman Tergenang

Meski begitu, Bakti meng-klaim kondisi banjir pada tahun 2019 mulai berkurang, khususnya di daerah Kalianyar, Kalirejo dan Tambakan, Kecamatan Bangil. Ia mengungkapkan, tahun ini durasi banjir  di  tiga kelurahan tersebut terbilang cukup singkat, sekitar 1-2 jam dan kemudian surut.

“Imbas dari normalisasi cukup berpengaruh. Kendati banjir tetap ada namun 1-2 jam kemudian sudah surut. Namun, di daerah lain seperti Rejoso, Grati dan Winongan memang durasi banjir masih lama,” terangnya.

Sementara itu untuk tanah longsor terdata ada 20 kejadian. Longsor ini terjadi di Kecamatan Tosari, Pasrepan, Tutur, dan Gempol. Disusul kemudian bencana puting beliung sebanyak 5 kejadian terjadi di Kraton, Prigen, Wonorejo dan Rembang.

Baca Juga :   Koran Online 8 Maret : 100 Pecalang Jaga Bromo saat Nyepi, hingga Waspada Hujan Petir dan Angin di Tapal Kuda

Sedangkan sampai pertengahan Mei ini, meski sudah masuk musim peralihan, namun potensi turun hujan masih ada.

“Kita imbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada. Meski hujan sudah mulai jarang, tapi potensi hujan masih ada sesuai prakiraan BMKG. Tapi intensitasnya cuma sedikit,” jelasnya. (mil/may)