Probolingoo (wartabromo.com) – Sejumlah calon jemaah haji dan umrah berbondong-bondong mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Probolinggo Kota. Mereka kesal lantaran agen travel haji dan umrah naungannya, diduga melakukan penipuan.
Sebanyak 49 calon jamaah haji dan umrah ini sebelumnya mendapatkan tawaran menggiurkan berangkat ke tanah suci pada 2012. MDW, penyedia jasa dan travel ini menawarkan paket haji plus dengan harga cukup terjangkau yakni sebesar Rp 35 juta. Warga Kota Probolinggo itu pun tergiur dan mendaftarkan diri.
Tak lama kemudian, dollar mengalami kenaikan. Rupanya momen ini dimanfaatkan oleh MDW dengan menarik kembali uang jemaah sebesar Rp 35 juta. Jamaah haji plus ini pun menghabiskan dana Rp 70 juta untuk berangkat ke tanah suci. Sementara jamaah umrah, biayanya ditarik Rp 35 juta.
“Tidak ada kabar hingga saat ini, malah yang bersangkutan pamer mobil baru di akun facebook-nya. Kami kontak juga tidak bisa,” kata salah satu korban, Djatmiko Wati, pada Kamis (23/05/2019).
Janji tinggalah janji. Selama 7 tahun ini tidak ada satupun jemaah haji yang berangkat. Mereka pun terkatung-katung menunggu kepastian pemberangkatan.
Ditambah lagi, MDW tidak bisa dihubungi. Hanya sekitar 19 orang yang sempat bisa melakukan kontak dan komunikasi dengannya.
“Kami sudah geram dengan tindakan penyedia jasa yang seolah-olah menghilang. Karena tidak ada tanda–tanda itikad baik, kami laporkan saja ke Polresta Probolinggo,” timpal korban yang lain, Sudarmanto.
Para calon jemaah yang menjadi korban dugaan penipuan ibadah haji dan umrah ini berharap, uang mereka kembali. Atau paling tidak, bisa tetap berangkat menunaikan ibadah ke tanah suci.
Sementara itu, saat ini Unit II Tipidter Satreskrim Polresta Probolinggo, masih melakukan penyelidikan atas laporan dugaan penipuan travel haji dan umroh abal-abal di Kota Probolinggo tersebut. (fng/may)