Probolinggo (wartabromo.com) – Para pemilik kapal tradisional untuk penyebrangan ke Pulau Gili Ketapang resah. Pasalnya, 60 unit kapal penyebrangan ini terancam setelah kapal cepat pada PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI).
Masyarakat pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih berharap banyak dengan adanya kapal cepat jenis KM Gandha Nusantara 11. Hal ini pula yang dikhawatirkan oleh 60 unit kapal penyeberangan tradisional milik warga.
“Ya kami berharap agar pihak pengelola kapal segara mengambil langkah-langkah strategis untuk bisa bertemu dengan warga. Supaya tidak ada persoalan yang timbul ditengah kehidupan masyarakat Pulau Gili Ketapang, utamanya dari kalangan pengusaha kapal penyeberangan tradisional,” ujar Kepala Desa Pulau Gili Ketapang, Suparyono.
Sebab adanya kapal cepat ini, secara tidak langsung akan menjadi daya saing tersendiri bagi kapal yang dikelola warga itu.
Baca Juga : Probolinggo – Gili Ketapang Kini Bisa Ditempuh dengan Kapal Cepat
“Memang secara garis besar kapal cepat hadir untuk mempercepat akses transportasi. Namun dari segi yang lain warga sudah memiliki kapal transportasi tradisional sudah berjalan sejak nenek moyangnya,” ungkapnya
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perhubungan RI menyerahkan 1 unit Kapal Rede kepada PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI). Kapal tersebut digunakan sebagai angkutan penyeberangan dari Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo, menuju Pulau Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo.
Kapal Rede bernama Lambung Gandha Nusantara 11 tersebut langsung diuji cobakan pada Sabtu (18/5/2019). Kapal ini berkapasitas 80 penumpang, dengan 2 unit mobil. Sementara berat kapal sendiri yakni 93 grosston.(fng/may)