Pasuruan (wartabromo.com) – Hari pertama puasa Ramadhan, terkadang banyak umat muslim yang belum bisa beradaptasi, seringkali lupa untuk membaca niat berpuasa. Lalu apakah puasa tetap sah jika lupa membaca niat?
K.H Dumairi Nalim, dalam program kultum kerjasama wartabromo dengan Pokja Ramdhan PCNU Kabupaten Pasuruan menjawab pertanyaan ini.
Dikatakannya, niat puasa wajib dilakukan pada malam hari, yakni waktu setelah terbenamnya matahari (maghrib) sampai dengan sebelum terbitnya fajar shadiq (belum masuk waktu shalat subuh).
“Tanpa niat, keabsahan puasa seseorang diragukan. Bisa tidak sah,” ungkap K.H Dumairi Nalim.
Untuk menyiasati itu, menurut Kiai Dumairi Nalim, niat berpuasa bisa dijamak atau digabung di awal puasa untuk sebulan yang akan datang. Menjamak niat dilakukan untuk menghindari lupa. Walaupun begitu, umat muslim yang menjalankan puasa tetap saja harus membaca niat setiap harinya.
Selain itu, K.H Dumairi Nalim juga mengingatkan, ada beberapa hal yang dapat menghapus pahala berpuasa. Di antaranya, candaan yang mengandung unsur kebohongan. Apabila sesorang terbiasa memasukkan kebohongan dalam candaannya, harus lebih bisa mengendalikan diri.
“Harus hati-hati kalau kita kebiasaan guyonan berbohong, bisa menghapus pahala puasa itu,” imbuhnya sambil menyunggingkan senyum.
Bergunjing atau ghibah, juga dapat menghapus pahala puasa. Untuk itu, orang yang sedang berpuasa, sebaiknya semakin meningkatkan hal-hal yang lebih positif dengan mengamalkan ibadah-ibadah yang dapat menambah pahala berpuasa. (ptr/ono)