Pasuruan (wartabromo.com) – Sejumlah nelayan korban kapal rusak imbas banjir yang menerjang Pelabuhan Kota Pasuruan beberapa waktu lalu datangi Kantor Wakil Walikota, Jumat (3/5/2019). Mereka gerah, lantaran sampai saat ini Pemkot belum juga memberikan perhatiannya.
Beberapa perwakilan nelayan dari Rukun Nelayan Kota Pasuruan tampak berkumpul di Kantor Wali Kota Pasuruan. Mereka kompak ingin mengadukan nasibnya yang sudah 5 hari tak dapat melaut lantaran kapal dan perahu mereka rusak.
“Ya jelas kita sudah tidak bisa kerja, kapal kita rusak dan belum ada dana untuk memperbaiki,” keluh A. Gatot Hartowo, Ketua Rukun Nelayan Kota Pasuruan saat ditemui di lobi Kantor Wali Kota Pasuruan.
Diketahui, total perahu yang mengalami kerusakan pasca banjir yang melanda Pasuruan pada Minggu, (28/4/2019) lalu sebanyak 103 buah. Gatot mengatakan, pemilik kapal dan perahu itu bukan hanya dari Kota Pasuruan, melainkan juga milik warga kabupaten.
“36 milik warga kota dan 67 perahu milik warga kabupaten yang memang kapalnya dilabuhkan di Pelabuhan Kota Pasuruan,” imbuh Gatot.
Gatot juga menyampaikan, pihaknya bahkan telah bertemu dengan Dinas Perikanan Kota dan Kabupaten Pasuruan maupun Dinas Perikanan Provinsi Jawa Timur pada Selasa, (30/4/2019) lalu. Namun, hingga saat ini, para nelayan belum juga menerima bantuan dalam bentuk apapun.
“Padahal sudah ngobrol sama orang Dinas Perikanan, tapi sampai sekarang belum juga ada bantuan entah kayu untuk membuat kapal baru atau apapun,” tambah Gatot.
Sayangnya, saat para nelayan ini akan menemui Raharto Teno Prasetyo, Wakil Wali Kota Pasuruan itu dikatakan berada di luar kota. Sehingga harapan para nelayan untuk mengadukan nasibnya tak tersampaikan. Mereka pun pulang dengan tangan hampa.
“Yang jelas mungkin kami akan tetap menemui Wawali, kami akan terus berjuang untuk itu,” pungkasnya.
Diwartakan sebelumnya, ratusan kapal milik nelayan yang tengah disandarkan di Pelabuhan Kota Pasuruan hancur imbas banjir. Hujan deras yang mengguyur wilayah Pasuruan selama berjam-jam itu mengakibatkan sungai-sungai di wilayah di Kota Pasuruan meluap. (ptr/ono)