Probolinggo (wartabromo.com) – Seorang calon legislatif (Caleg) dari Partai Nasdem terpilih duduki kursi DPRD Kota Probolinggo. Calon ini cukup menjadi perhatian, karena seorang anak loper koran.
Menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, memang diidam-idamkan banyak orang. Untuk meraihnya, tak sedikit biaya yang harus dikeluarkan, antara ratusan juta hingga miliaran rupiah. Namun nyatanya, uang bukan segala-galanya. Dengan niat tulus dan berbuat baik pada warga, seorang anak loper koran di Kota Probolinggo, berhasil melenggang ke gedung parlemen.
Caleg terpilih itu adalah Sibro Malisi (30), warga Jalan Sunan Kalijaga Gg 2 RT 03 RW 8, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Wartawan Koran Pantura ini, memperoleh suara tertinggi di internal Partai Nasdem untuk Dapil 1 (Wonoasih-Kanigaran) dengan 2.118 suara. Bahkan, ia mampu mengungguli suara Wakil Ketua DPRD setempat Roy Amran yang mempoleh 1.713 suara.
Dengan total suara 6.458, Nasdem memperoleh 1 kursi di DPRD Kota Probolinggo untuk Dapil Wonoasih-Kanigaran.
Terpilihnya Sibro, tentu saja membuat Kusnadi (58), sang ayah bangga. Warga Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo itupun mengaku sangat bahagia. “Dari dulu saya bekerja sebagai tukang becak, sebagai pemulung dan sebagai loper koran. Saya lakukan untuk menafkahi anak–anak. Sekarang sudah sukses jadi anggota dewan. Yang penting harus amanah. Aspirasi masyarakat harus dipenuhi,” ujar Kusnadi, seraya menerawang kembali ke masa lalu, Jumat (3/5/2019).
Ia tak menyangka jika anaknya akan terpilih dan dipercaya masyarakat, meski berasal dari keluarga sederhana. Dimana setiap pagi, Kusnadi pekerjaannya selalu mengirim koran ke rumah-rumah warga hingga perkantoran. Jarak puluhan kilometer pun, dia jelajahi demi mengirim koran ke pelanggan. Siapa sangka, di balik kesederhanaanya, ia berhasil mendorong anak sulungnya bernama Sibro Malisi, berhasil menjadi anggota dewan.
Pada saat masa kampanye, Kusnadi lah yang membagikan stiker dan memasang banner di tempat-tempat strategis. Bahkan untuk menghindari ejekan warga, Kusnadi terpaksa harus memasang baner pada malam hari.
Tak sedikit warga yang melihat sebelah mata niatan anaknya, untuk menjadi anggota legislatif. Warga seakan-akan beranggapan “ayah cuma loper koran mana mungkin anaknya bisa menjadi anggota DPR”.
“Dengan niat yang tulus yang disertai doa dan perjuangan, tak disangka anak saya berhasil meraih suara terbanyak mengalahkan caleg-caleg lain di dapilnya,” tutur bapak dua anak ini.
Sibro Malisi, yang lebih dari 5 tahun menjadi wartawan ini, mengaku terkejut. Sebab perolehan suaranya mencapai 2 ribu lebih, mengalahkan rival–rivalnya. Apalagi persaingan di dapilnya sangat ketat. Bersaing dengan petahana dan caleg bermodal.
“Seperti mimpi saja, bisa lolos dalam kontestasi dan melenggang ke kantor dewan,” tutur suami Chritien Ning Tyas itu.
Sang ayah, berpesan agar anaknya yang juga seorang jurnalis, untuk selalu amanah dan tetap seperti Sibro saat ini. “Mungkin perjuangan bapak bisa menjadi gambaran. Perjuangan seorang ayah yang tidak ada habisnya untuk anak-anaknya. Sederhana saja nak, tidak ada yang tidak mungkin, selama kita berusaha dan berdoa,” tutur Sibro mengulang pesan Kusnadi pada anak-anaknya. (lai/saw)