Pasuruan (Wartabromo.com) – Kasus dugaan adanya politik uang beberapa waktu lalu di Kota Probolinggo menarik perhatian Netizen. Pada voting yang dibuat wartabromo, sebanyak 39 persen netizen pernah diberi “amplop” untuk mencoblos kandidat calon tertentu.
Pada survey yang dibuka wartabromo di jejaring sosial Instagram sejak Sabtu (13/4/2019) sore, sebanyak 192 netizen memberikan suaranya. Pertanyaan yang diajukan wartabromo yakni adakah bolo warmo yang pernah ditawari dengan “amplop” untuk mencoblos salah satu calon legislative maupun presiden.
Tercatat, ada 116 netizen atau sekitar 61 persen voters yang mengaku tidak pernah mendapatkan penawaran itu. Sementara sisanya, yakni 76 netizen atau sekitar 39 persen voters mengaku pernah bahkan menerima uang tersebut.
Beberapa tanggapan pun bermunculan terkait survey ini. Di antaranya sejumlah daerah yang sudah mendapatkan serangan amplop, hingga penolakan terhadap budaya tersebut.
“Banyak calon DPRD Pasuruan yang bagi-bagi amplop. Rumahku hampir 2 sampai 3 kali didatengin,” ujar salah satu akun Instagram @auwlili.
Sementara pengakuan salah satu pemilik akun lain menyebutkan, di daerah rumahnya yakni di Kecamatan Pandaan, ada satu daerah sekira 95 persen orang tidak mau menyalurkan hak pilihnya jika tidak diberi “amplop”.
Puluhan tanggapan lain juga membanjiri kolom tanggapan Instagram wartabromo. Di antaranya pengungkapan rasa tidak semestinya pemilu dinodai dengan hal demikian, maupun tanggapan lain.
“Ya uangnya diterima aja, tapi gak usah dipilih itu,” ujar akun @ismail_basyari.
Meski begitu perlu ditekankan, survey ini tidak bisa dijadikan patokan kebenaran adanya money politic di suatu daerah. Namun, bisa jadi sebagai salah satu stimulant partisipasi politik masyarakat pada Pemilu 17 April esok. (may/ono)