Probolinggo (wartabromo.com) – Gunungapi Bromo di Kabupaten Probolinggo terus bergejolak. Setelah sepekan tak menyemburkan abu vulkanik, maka pada Minggu (7/4/2019) pagi, kembali menguyuri perkampungan dengan abu vulkanik.
Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunungapi Bromo PVMBG, asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna coklat. Kolom asap ini mencapai ketinggian 700 meter di atas puncak kawah dengan intensitas tebal.
“Hujan abu disekitar PPGA Bromo, intensitas tipis hingga sedang,” tulis petugas PPGA Bromo, Hadi Purwoko dalam magma.vsi.esdm.go.id/.
Dengan arah angin ke arah utara, barat daya, barat, dan barat laut, maka wilayah Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura mendapat limpahan abu ini. Juga wilayah di sekitar Penanjakan Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Serta hutan-hutan di sebelah barat Gunungapi Bromo.
“Benar terjadi hujan abu di sekitar Bukit Mentigen, Cemoro Lawang, Pedukuhan Seruni di Desa Ngadisari. Namun, pagi ini asap Bromo mengarah ke Penanjakan Pasuruan. Meski begitu, kami minta warga dan pengunjung untuk waspada. Salah satunya dengan memakai masker saat beraktivitas,” kata Camat Sukapura Yulius Christian
Saat ini, tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-25 mm (dominan 3 mm). Status aktivitas Bromo masih level II atau waspada. Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) pun menandainya dengan warga oranye. Artinya perlu diwaspadai oleh maskapai penerbangan. (cho/saw)