Probolinggo (wartabromo.com) – Dua hari terakhir, kepulan asap Gunungapi Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, memutih. Meski begitu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum menurunkan status Bromo.
Dalam laporan terakhir petugas pos pengamatan gunung api (PPGA) Bromo di Bukit Mentigen, asap kawah bertekanan lemah hingga sedang keluar dari kawah Bromo. Warnanya teramati putih kecoklatan dengan intensitas tipis hingga sedang. Kolom asapnya mencapai ketinggian antara 100-600 meter di atas puncak kawah.
“Hujan abu tipis dan bau belerang ringan di sekitar PPGA Bromo. Angin bertiup lemah ke arah timur laut, timur, tenggara, dan barat laut,” kata Rubiyo, petugas PPGA Bromo sebagaimana dilansir dari laman PVMBG, magma.vsi.esdm.go.id, Jumat (28/3/2019).
Pada gunung dengan ketinggian 2.329 meter diatas permukaan laut (mdpl) ini, masih terekam tremor menerus (Microtremor). Yakni terekam dengan amplitudo 0.5-18 milimeter dengan dominan 1 milimeter. “Tingkat aktivitas Gunungapi Bromo maaih dilevel II atau waspada,” lanjut Rubiyo.
PVMBG merekomendasikan agar warga dan pengunjung tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunungapi Bromo. Sebab aktivitas kegempaanya masih fluktuatif dan sewaktu-waktu dapat meningkatkan dan membahayakan manusia. (cho/saw)