Probolinggo (wartabromo.com) – Jalan di ruas Desa Angdungsari, menuju kebun teh Tiris, longsor akibat diguyur hujan lebat. Longsor ini hampir memakan separun jalan, hingga cukup membahayakan.
Seorang warga bernama Ahmad menuturkan, longsor itu terjadi pada Senin (18/3/2019) sore. Saat itu, hujan mengguyur dengan intensitas tinggi. Akibatnya, dinding penahan jalan di Dusun Paleran, ambrol karena tak kuat menahan beban diatasnya.
“Dekat jembatan Paris yang longsor. Berbahaya bagi kendaraan roda 4, karena sangat mepet. Kalo sepeda motor masih aman, tapi harus hati-hati,” tuturnya, Selasa (19/3/2019).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo pun mengambil langkah taktis. Yakni dengan memasang pita kuning (Yellow Line) di lokasi longsor. Pita ini dipasang pada separuh jalan. Dengan menyisakan satu ruas untuk dilewati pengguna jakan atau kendaraan.
“Hasil assesment TRC PB Kabupaten Probolinggo, dibutuhkan banner peringatan bagi pengguna jalan yang membawa mobil bermuatan berat. Agar mereka berhati-hati saat melintas,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi.
Longsor dinding penahan jalan tersebut, oleh BPBD sudah dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo, agay segera dilakukan perbaikan.
Pasalnya, jalan ini terbilang vital, akses utama warga Desa Andungsari dan Andung Biru, menuju Kecamatan Tiris.
“Untuk perbaikannya, monggo klarifikasi ke Dinas PUPR. Karena jalan ini adalah jalan kabupaten,” kata mantan Kadis PU Bina Marga ini.
Menurut Kadis PUPR, Prijono, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD untuk penanganan kedaruratan. Secepatnya membangun penahan darurat dari sak atau karung pasir. Selain itu, anggaran perbaikan secara permanen juga segera disusulkan.
“Alhamdulilah, untuk daruratnya koordinasi dengan BPBD untuk membuat penahan darurat dari sak-sak pasir. Untuk pembangunan pasca bencana diusulkan lewat PAK 2019,” kata Prijono melalui sambungan selulernya. (saw/saw)