Probolinggo (wartabromo.com) – Puluhan pedagang Pasar Bantaran, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo gelar demo di depan pasar, Sabtu (9/3/2019). Sikap protes ditunjukkan karena bedak baru dinilai tak layak.
Setidaknya ada 25 pedagang ikut berdemo pada Sabtu pagi. Mereka mayoritas penjual baju/konveksi dan barang pecah belah.
Pedagang memprotes karena bedak tempat berjualan yang baru, tidak sesuai dengan lebar dan panjang, selayaknya bentuk seperti sebelumnya. Saat ini, ukuran bedak berkisar 1,5 meter × 2 meter. Padahal, sebelum direhab ukurannya 1,5 meter × 4 meter.
“Pemicunya karena bedak atau kios yang didapat tidak sesuai dengan yang lama dan lebih kecil,” ujar Ahmad Taufik, salah satu pedagang Pasar Bantaran.
Menghindari suasana memanas, perwakilan pedagang dan petugas pasar, kemudian bersama-sama menuju ke Polsek Bantaran, melakukan dialog terkait bedak baru tak layak itu.
Sekedar informasi, Pasar Bantaran memiliki 198 kios. Hanya saja sebanyak 35 kios dilakukan rehabilitasi.
“Harapannya bisa diselesaikan dengan baik dan musyawarah didampingi pihak kepolisian. Sehingga pedagang bisa mengajukan usulan ke dinas terkait dengan ketidak puasan ini. Apalagi besok Pasar Bantaran akan diresmikan,” ungkap Taufik di Mapolsek Bantaran.
Kasi Penataan Pasar Disperindag Kabupaten Probolinggo, Taufiq mengaku heran dengan aksi pedagang. Sebab sejak awal, revitalisasi pasar itu sudah disosialisasikan kepada pedagang. “Sejak awal rencananya pembangunan, kami mengumpulkan para pedagang. Disana disosialisasikan rencana pembangunan,” ungkap Taufiq.
Begitu juga saat proses pembanguan, sosialisasi juga dilakukan oleh Disperindag ketika pembangunan telah kelar.
Pembangunan pasar Bantaran, dibangun dengan menggunakan dana APBN 2018 dengan nilai pagu Rp5.703.315.000.
Rencananya pasar ini akan diresmikan oleh Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari. (fng/saw)