“Keindahan Gunung Bromo terpampang nyata saat sampai di Pos ini. Suasana tenang, semilir angin dengan keindangan hijau Bromo tak terelakkan.”
Laporan : Maya Rahma
BERJALAN-jalan menikmati keindahan Lumajang tidak ada salahnya jika berkunjung ke pucuk desa di Kecamatan Senduro. Namanya Pos Bantengan, yang terletak di Dusun Bantengan, Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro.
Dinamakan Pos Bantengan, karena pada zaman kolonial Belanda, daerah ini merupakan tempat penggebalan sapi. Ukuran sapi yang sangat besar ini membuat warga sekitar menyebutnya sebagai Banteng, dan sekarang menjadi “Bantengan”.
Dari Ranu Pani, kita hanya butuh berkendara ke arah Tumpang, Malang. Tak perlu kuatir, jalur ini sangat mulus. Bisa dilalui dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4. Meskipun di sepanjang jalan ini jarang sekali terlihat ada penerangan. Bisa dibilang akan sangat gelap jika dilintasi pada senja hingga malam hari.
Jangan terpesona dulu meski sepanjang perjalanan hamparan persawahan dengan sistem terasering disuguhkan di Desa ini. Karena ada yang lebih membuat mata hijau berseri setelah sampai di Pos Bantengan.
Keindahan Gunung Bromo terpampang nyata saat sampai di Pos ini. Suasana tenang, semilir angin dengan keindangan hijau Bromo tak terelakkan. Sejenak, masalah yang menguasai pikiran akan terkikis jika dengan seksama kita mensyukuri karunia Tuhan ini.
“Baru pertama kali kesini, seneng banget pemandangannya luar biasa. Apalagi disini kan wisatawan tidak sebanyak yang di B29 atau di daerah Bromo langsung. Rasanya kayak jadi wisatawan ekslusive karena sepi dan pemandangannya bagus,” ujar Syarifah, salah seorang wisatawan dari Kota Lumajang.
Setelah puas berfoto, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan ke portal perbatasan Lumajang, Malang dan Probolinggo. Perjalanan terus keatas, dengan disuguhi pemandangan Gunung Bromo. Jika kearah kanan bawah, kita bisa langsung menuju ke arah bukit teletubbies, Gunung Bromo. Namun jika melanjutkan perjalanan ke atas, sampailah kita di Malang.
Berhenti di portal ada banyak penjual bakso, cilok dan banyak lagi. Kebayang makan bakso sambil melihat pemandangan Bromo? Kelezatannya berkali lipat. Selain itu di portal kita bisa bermain dengan kuda. Joki kuda ini mampir ke portal setelah mengais rezeki di sekitaran Bromo.
“Yah gak banyak yang naik, gak sampai 10 orang. Kita kerja dari pagi waktu wisatawan mulai berdatangan,” ujar Nur, Joki Kuda.
Hanya dengan merogoh kocek Rp 10 Ribu, wisatawan bisa berjalan dari ujung ke ujung portal. Selain itu, mereka juga dipersilahkan untuk berfoto sesuka hati dengan kuda-kuda ini.
Pos Bantengan bisa jadi alternative tempat yang layak dikunjungi. Selain karena aksesnya yang mudah, pemandangannya juga tak kalah dengan tempat wisata lain. Apalagi tidak perlu merogoh kocek yang dalam. Cukup mempersiapkan uang bensin. Sudah siap berlibur? (*)