Setahun Digunakan, Bus Wisata Milik Pemkot Mulai Mengelupas

1178

Probolinggo (wartabromo.com) – Setahun dioperasikan, bus wisata kota milik Pemkot Probolinggo mulai mengelupas. Sejauh ini, kendaraan tersebut terlantar di sekitar Museum Probolinggo, jalan Suroyo. Selain merusak pemandangan sekitar museum, juga berdampak pada kendaraan itu sendiri.

Keberadaan mobil tersebut di areal museum Probolinggo, sangat mengganggu pemandangan. Warga yang tadinya hendak menikmati areal taman di sekitar museum, menjadi terganggu. Terlebih lagi, areal depan museum Probolinggo itu, biasanya digunakan pemuda setempat untuk bersantai dan bermain skate board. Namun karena ada kendaraan, ruang untuk bermain menjadi berkurang.

“Kami kesini setiap sore. Karena di kota ini tidak ada taman khusus untuk bermain skate board. Tapi ya begini, banyak kendaraan yang parkir. Untuk membuat video pendek saat bermain skate board dengan latar belakang museum Probolinggo, terpaksa kami urungkan. Karena pemandangannya jelek dengan keberadaan kendaraan operasional yang parkir di lokasi itu,” ujar salah satu warga, Dennis, Jumat (1/3/2019).

Kendaraan yang digunakan untuk wisata kota itu, kerap kehujanan dan kepanasan. Sebab tak ada garasi khusus yang dibuat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat. Dua bus yang secara resmi dioperasikan sejak 25 Januari 2018 itu, diparkir di depan Museum Probolinggo. Tanpa pelindung dari sengatan terik matahari maupun guyuran air hujan.

Akibatnya cat cepat mengelupas dan karet wiper cepat mengeras. Suhu dalam kendaraan yang sangat tinggi juga berpotensi merusak interior bus. Untuk waktu yang lama, hal itu jelas akan cepat merusak kendaraan.

“Sebelumnya bus tersebut berada di areal parkir Gedung Hayam Wuruk. Namun kami disurati oleh DPPKAD, untuk memindahkannya. Sehingga langsung dipindah ke areal museum Probolinggo, yang masuk dalam kewenangan Disbudpar. Soal penyediaan garasi, masih belum direncanakan,” kata Kadisbudpar setempat, Tutang Heru Ariwibowo.

Tak hanya bus wisata kota, kendaraan milik Dinas Perhubungan (Dishub) juga kerap diparkir di area museum. Karena tidak punya garasi dan diletakkan begitu saja.

“Kami sudah mengajukan pembangunan hanggar untuk skylift walker milik Dishub kepada Walikota Probolinggo,” tambah Kepala Dishub setempat, Sumadi. (lai/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.