Probolinggo (wartabromo.com) – Penyelidikan polisi terkait penemuan bayi di Dusun Tomangan, Desa Betek Taman, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo mulai menemukan titik terang. Diduga kuat, ibu kandung bayi itu adalah Ruaida (sebelumnya disebut Rowaidah), perempuan yang mengaku menemukannya.
Kecurigaan polisi, setelah mengaku menemukan bayi di hutan, kondisi Ruaida melemah. Mirip dengan orang yang baru melahirkan. Sehingga, polisi kemudian meminta bantuan tenaga medis untuk memeriksa kesehatan Ruaida.
“Ada indikasi bahwa orangtuanya adalah yang melalukannya sendiri. Ya, dari keterangan awal. Mungkin karena malu untuk menutupi aibnya. Karena saat itu melahirkan dalam kondisi sendirian. Karena merasa takut, akhirnya dibawa sendiri ke Puskesmas,” terang Kapolres Probolinggo AKBP. Eddwi Kurnianto, Kamis (21/2/2019).
Laporan ke Puskesmas, Ruaida yang menemukan bayi itu. Meski saat ini polisi masih harus lakukan penyelidikan dan mendalaminya.
Saat ini, bayi imut berjenis kelamin perempuan itu dirawat di ruang bayi RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Kapolres beserta Esti, istrinya, menjenguknya untuk mengetahui perkembangan kesehatan bayi malang itu. “Kondisinya sehat. Selain mengamankan ibunya, kami tengah mencari siapa bapak dari bayi tersebut,” ungkap pria asal Japanan Pasuruan ini.
Menurut tim medis RSUD, bayi diperkirakan berusia 3 hari itu, dalam kondisi baik. Fungsi-fungsi tubuhnya berjalan dengan baik, tidak ada trauma meski ditemukan dipinggir hutan. “Ketika dikirim ke sini, pada awalnya mengalami hipotermia, suhunya rendah atau kedinginan. Namun, setelah kita lakukan termolugasi atau penghangatan, kondisinya stabil lagi,” kata dr. Made Suderata.
Ruaida sendiri tengah dirawat di Puskesmas Bago, Kecamatan Besuk. Polisi belum dapat melakukan pemeriksaan, karena kondisinya sangat lemah. Ketika pulih nanti, dipastikan polisi akan memeriksa Ruaida secara intensif.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, warga Dusun Tomangan, Desa Betek Taman atas penemuan bayi perempuan pada Selasa (19/2/2019) petang. Bayi itu ditemukan Rowaidah saat hendak memperbaiki gendong anaknya, ketika menuju Puskemas. Orok tersebut dibungkus kain sarung dengan kondisi tali pusar belum dipotong. (cho/saw)