Banyak Wisatawan Batalkan Kunjungan ke Bromo

1213

Probolinggo (wartabromo.com) – Kondisi Gunungapi Bromo yang “batuk-batuk” pada 2 hari terakhir berpengaruh pada kunjungan wisatawan. Banyak wisatawan membatalkan kunjungannya ke gunung nan eksotis ini.

Hingga Rabu (20/1/2019), Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNTBS) tetap membuka kunjungan ke kawasan wisata Gunung Bromo. Tidak ada penutupan jalur wisata di pintu masuk, baik dari Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo; Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan; maupun dari Jemplang, Tumpang, Kabupaten Malang.

Tetap dibukanya kunjungan, karena pengelola Bromo menyatakan kondisinya sangat kondusif bagi kunjungan wisatawan.

Meski begitu, banyak juga wisatawan yang membatalkan kunjungannya ke Bromo. Hal itu diungkapkan oleh Camat Sukapura Yulius Christian. Namun, Yulius mengaku belum tahu secara pasti berapa jumlah pengunjung yang membatalkan kunjungan. Sehingga ia tidak tahu berapa persen pengaruh peningkatam aktivitas kegempaan Gunungapi Bromo pada kunjungan wisatawan.

“Tadi saya sudah klarifikasi, ada sebagian tamu (wisatawan, red) yang meng-cancel kunjungan wisata ke Bromo. Tapi yang berkunjung pagi ini masih banyak juga,” ungkap Yulius kepada wartabromo.coms aat ditemui di kantor Bupati Probolinggo.

Pesona alam Bromo yang eksotis, menjadi primadona tersendiri bagi pengunjung. Mereka tak jemu-jemunya menikmati dan mengabadikan keindahan gunung dengan ketinggian 2.329 mdpl itu. Meski, mereka masih merasakan bau belereng dan debu erupsi.

“Pemandangannya cukup bagus, tapi sayang ini habis erupsi ada debu-debunya sedikit. Mungkin kalo belum erupsi pemandangannya lebih bagus lagi,” tutur Iwan, salah satu wisatawan.

Pada Selasa (19/2/2019) dalam periode pukul 00.00 -24.00 WIB, PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) di Pos Pengamatan Gunungapi (PPGA) Bromo mencatat, ada gempa tektonik jauh sebanyak 8 kali. Amplitudo 3-30 mm, S-P 19-21 detik dengan durasi : 74-245 detik. Sementara tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-1 mm (dominan 1 mm).

Kemudian asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan coklat dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal. Dengam kolom mencapai ketinggian 50-700 meter di atas puncak kawah. Serta tercium bau belerang ringan di PPGA Bromo. (fng/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.