Probolinggo (wartabromo.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mencatat ada 15 titik longsor di Desa Wonokerso, Kecamatan Sumber. Selain meminta warga untuk waspada, petugas juga memodifikasi lereng Pegunungan Bromo, yakni menutup titik longsor dengan terpal.
Pasca terjadinya longsor di Desa Wonokerso, petugas BPBD menyisir kawasan terdampak longsor, pada Minggu (17/2/2019). Tak hanya merusak kantor Desa Wonokerso, namun juga merusak rumah milik Julik (43) dan Riadi (28). Rumah nama terakhir ini, sebelumnya tidak terpantau. Selain itu, petugas juga menemukan 15 titik longsor yang tersebar diberbagai lokasi.
“Ada lima belas titik retakan di Desa Wonokerso yang bisa menimbulkan longsoran baru. Hal ini perlu kita lakukan tindakan agar tidak terjadi longsor,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi mengatakan, Senin (18/2/2019).
Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo Sugeng Suprisayoga, mulai hari ini melakukan kesiapsiagaan lanjutan. Diantaranya dengan mengadakan kerja bakti untuk membersihkan material longsor di 2 rumah dan Balai Desa Wonokerso. Juga memberikan bantuan 2 artco dan 15 terpal.
Baca Juga : Potensi Longsor, BPBD Pasang Terpal di Tiris
“Kami juga akan melakukan modifikasi lereng Bromo sisi Desa Wonokerso dengan menjatuhkan tanah yang telah menggantung untuk meminimalisir dampak. Termasuk akan menutup retakan tanah yang rawan longsor,” tambah Sugeng.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, hujan lebat mengakibatkan tebing di Desa Wonokerso, Kecamatan Sumber, pada Sabtu (16/2/2019). Kendati tak memakan korban jiwa, beberapa bangunan seperti rumah warga dan kantor desa rusak parah. (saw/saw)